Wednesday, 13 August 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Perak Kembali Akibat Sentimen Donald Trump
Friday, 2 May 2025 00:53 WIB | MARKET ANALYSIS |PerakSILVER

Harga perak turun lebih dari 1% menuju $32 per ons pada hari Kamis (01/5), menandai sesi penurunan ketiga berturut-turut, karena meredanya ketegangan perdagangan global yang melemahkan permintaan untuk aset safe haven.

Sentimen bergeser setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan potensi perjanjian perdagangan dengan India, Jepang, dan Korea Selatan, dan menyuarakan optimisme tentang kesepakatan dengan Tiongkok. Pada saat yang sama, prospek permintaan industri perak berada di bawah tekanan di tengah data ekonomi yang lebih lemah dari ekonomi utama.

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Emas Stabil Usai CPI, Fokus Selanjutanya PPI...
Wednesday, 13 August 2025 10:35 WIB

Emas bertahan pada Rabu(13/8), seiring investor menimbang prospek kebijakan Federal Reserve setelah rilis CPI terbaru. kekhawatiran inflasi yang dipicu tarif dan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku...

Minyak Stabil di Tengah Gencatan Tarif AS“China...
Tuesday, 12 August 2025 21:45 WIB

Harga minyak nyaris tak berubah setelah AS dan China memperpanjang gencatan tarif hingga 10 November, meredakan kekhawatiran perang dagang yang bisa menekan permintaan energi. Brent turun ke $66,27 da...

Perak Melonjak, Sentimen Positif Perdagangan Meningkat...
Tuesday, 12 August 2025 16:39 WIB

Harga perak (XAG/USD) menguat setelah mencatat penurunan sekitar 2% pada sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar $37,80 per troy ounce selama jam perdagangan Eropa pada Selasa(12/8). Perak menarik...

Emas Stagnan, Pasar Tunggu Data CPI AS & Kebijakan Fed...
Tuesday, 12 August 2025 16:29 WIB

Harga emas (XAU/USD) mempertahankan kenaikan intraday moderatnya sepanjang paruh pertama sesi Eropa pada hari Selasa, meskipun kurang optimis karena para pedagang memilih untuk menunggu rilis angka in...

Prospek Bullish Perak Masih Terbuka di Tengah Tekanan Dolar AS...
Tuesday, 12 August 2025 09:56 WIB

Harga perak pada perdagangan Selasa pagi (12/8) menguat tipis ke kisaran US$37,80 per ons atau naik sekitar 0,4% dibanding penutupan sebelumnya. Kenaikan ini terjadi setelah kemarin sempat terkoreksi ...

LATEST NEWS
Emas Stabil Usai CPI, Fokus Selanjutanya PPI

Emas bertahan pada Rabu(13/8), seiring investor menimbang prospek kebijakan Federal Reserve setelah rilis CPI terbaru. kekhawatiran inflasi yang dipicu tarif dan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25 bps pada September,...

Hong Kong Menguat Usai Inflasi AS

Saham Hong Kong menguat pada perdagangan Rabu pagi, dengan indeks referensi naik 357 poin atau 1,4% menjadi 25.324. Peningkatan ini memperluas reli ke sesi kedua sekaligus membawa pasar ke level tertinggi dalam dua minggu, dengan penguatan yang...

Australia: Pertumbuhan Upah Kuartal II Melampaui Ekspektasi

Indeks Harga Upah Australia yang disesuaikan secara musiman naik sebesar 3,4% yoy pada Q2 2025, menyamai laju kuartal sebelumnya dan melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 3,3%. Akselerasi di sektor publik dan swasta mendorong pertumbuhan yang lebih...

POPULAR NEWS
Scott Bessent Kupas Tarif, Defisit, & Strategi Ekonomi Trump
Tuesday, 12 August 2025 07:22 WIB

Pada tanggal 6 April, hari Minggu setelah Donald Trump mengumumkan tarif "Hari Pembebasan", Menteri Keuangan Scott Bessent bergabung dengan presiden...

Pidato Trump Dalam Mengatasi Masalah Di dalam Negeri Amerika
Monday, 11 August 2025 23:29 WIB

Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Senin malam (11/8) menyatakan tekad untuk "membebaskan" Washington D.C. dari kejahatan, kekerasan, dan...

Trump Tekan China untuk Pesan Kedelai AS Lebih Besar
Monday, 11 August 2025 15:42 WIB

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin(11/8) mengatakan dia berharap China "segera melipatgandakan empat kali lipat" pesanan kedelai dari petani...

India Respon Tarif Trump dengan Boikot Produk AS
Monday, 11 August 2025 15:53 WIB

Dari McDonald's dan Coca-Cola hingga Amazon dan Apple, perusahaan multinasional asal AS menghadapi seruan boikot di India karena eksekutif bisnis...