Friday, 17 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump Mengecam Powell The Fed, Mendesak ‘Pemecatan' karena Lambat
Thursday, 17 April 2025 18:17 WIB | GLOBAL |

Presiden Donald Trump mengatakan pemecatan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dari jabatannya tidak akan terjadi cukup cepat, dengan alasan bahwa bank sentral AS seharusnya sudah menurunkan suku bunga tahun ini, dan dalam hal apa pun harus melakukannya sekarang.

Trump, dengan menjuluki ketua The Fed yang ia nominasikan dalam masa jabatan pertamanya sebagai "Lambat," menulis dalam sebuah posting di platform Truth Social miliknya pada Kamis pagi bahwa "pemecatan Powell tidak akan terjadi cukup cepat!"

Tidak jelas apakah posting tersebut berarti Trump mengacu pada akhir masa jabatan Powell yang dijadwalkan, atau apakah Trump berusaha untuk menyingkirkan Powell sebagai ketua. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Masa jabatan Powell sebagai ketua berlangsung hingga Mei 2026, sementara masa jabatannya sebagai gubernur berlangsung hingga Februari 2028.

Seruan terbaru dari Trump tentang Fed mengingatkan kita pada kritik yang ia lontarkan kepada Powell selama masa jabatan pertama presiden, dan dapat menghidupkan kembali perdebatan di Washington tentang independensi bank sentral dari Gedung Putih. Langkah Trump untuk menaikkan tarif di seluruh dunia telah meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan domestik dan kenaikan harga, yang membuat pembuatan kebijakan Fed semakin menantang.

Perbandingan ECB

Pernyataan Trump muncul tepat sebelum Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketujuh kalinya, langkah yang disebutkan Trump dalam postingannya. "Namun, ˜Terlambat' Jerome Powell dari Fed, yang selalu TERLAMBAT DAN SALAH, kemarin mengeluarkan laporan yang merupakan ˜kekacauan!' yang lain, dan khas, tulis Trump.

Ia menambahkan bahwa harga minyak dan bahan makanan turun, dan bahwa AS "semakin KAYA" karena tarif.

Dalam pidatonya hari Rabu di Economic Club of Chicago, Powell menegaskan kembali bahwa Fed harus memastikan tarif tidak memicu kenaikan inflasi yang lebih terus-menerus.

"Kewajiban kita adalah menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap tertambat dengan baik dan memastikan bahwa kenaikan satu kali pada tingkat harga tidak menjadi masalah inflasi yang berkelanjutan," kata Powell.

Saham AS memperpanjang kerugian setelah pernyataan Powell, meskipun kontrak berjangka naik pada Kamis pagi. (Arl)

Sumber : Bloomberg

RELATED NEWS
OPEC Perkirakan Konsumsi Minyak Melesat 2026...
Tuesday, 12 August 2025 19:15 WIB

OPEC pada Selasa(12/8) menaikkan perkiraannya untuk permintaan minyak global tahun depan dan memangkas perkiraan pertumbuhan pasokan dari Amerika Serikat serta produsen lain di luar kelompok OPEC+ yan...

Pidato Trump Dalam Mengatasi Masalah Di dalam Negeri Amerika...
Monday, 11 August 2025 23:29 WIB

Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Senin malam (11/8) menyatakan tekad untuk "membebaskan" Washington D.C. dari kejahatan, kekerasan, dan masalah sosial yang menurutnya sudah terlalu lama d...

Presiden AS Trump: UE Belum Menawarkan Kesepakatan yang Adil...
Tuesday, 17 June 2025 16:22 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (17/6), "Uni Eropa (UE) belum menawarkan kesepakatan yang adil." Kutipan tambahan Menteri Keuangan AS Scott Bessent tetap di G7. Ada peluang kes...

Trump Mengatakan Ia Tidak Ingin 'Terlalu Banyak' Pengecualian dalam Dorongan Tarif...
Wednesday, 26 March 2025 09:10 WIB

Presiden Donald Trump mengatakan ia berencana untuk membatasi pengecualian pada dorongan tarifnya, petunjuk samar terbaru tentang pengumuman yang direncanakan pada tanggal 2 April tentang tugas timbal...

LATEST NEWS
Perak Gretak di $54!

Perak diperdagangkan pada harga $53.806/oz di Asia, mendekati rekor tertinggi terbarunya. Arus masuk aset safe haven tetap kuat karena ketegangan AS-Tiongkok dan ketidakpastian ekonomi makro, sementara spekulasi penurunan suku bunga The Fed menekan...

Emas–Perak Rekor, Ekuitas Asia Loyo

Saham Asia tergelincir saat pembukaan Jumat setelah sentimen risiko memudar di Wall Street, menyusul kabar kredit macet di dua bank AS yang memperbesar kekhawatiran pasar kredit. Futures indeks AS juga mengindikasikan pelemahan lanjutan. Jepang,...

Nikkei Turun 0,8%, Mengikuti Penurunan Wall Street

Indeks Saham Nikkei turun 0,8% menjadi 47.885,32 pada awal perdagangan, mengikuti penurunan Wall Street semalam. Tema utamanya adalah penghindaran risiko, ungkap analis Commerzbank Research dalam sebuah laporan riset. Investor merasa khawatir...

POPULAR NEWS
The Fed Mungkin Hentikan Penyusutan Neraca dalam Beberapa Bulan
Tuesday, 14 October 2025 23:42 WIB

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin akan berhenti menyusutkan neracanya dalam beberapa bulan mendatang. Ketua...

Dilema The FED antara risiko pertumbuhan dan apangan kerja
Tuesday, 14 October 2025 19:07 WIB

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa menyampaikan pidato terakhirnya yang dijadwalkan sebelum pertemuan The Fed berikutnya. Ekonomi...

Trump Siap Bertemu Xi di Korea Selatan
Tuesday, 14 October 2025 15:40 WIB

Presiden AS Donald Trump tetap siap bertemu pemimpin Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober, kata Menteri Keuangan AS Scott...

Saham Asia Naik, Pasar Masih Waspadai Ketegangan AS-Tiongkok
Thursday, 16 October 2025 07:40 WIB

Pasar saham Asia dibuka menguat pada Kamis pagi (16/10), mengikuti penutupan positif di Wall Street meskipun perdagangan berlangsung fluktuatif....