Thursday, 14 August 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Fed San Francisco: Pasar Tak Perlu Antisipasi Pemangkasan Besar
Thursday, 14 August 2025 17:46 WIB | FISCAL & MONETARY |Ekonomi Global

Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa pemangkasan suku bunga 50 basis poin bulan depan bisa memberi sinyal yang salah kepada pasar terkait kondisi pasar tenaga kerja AS.

Laporan pekerjaan AS untuk Juli yang lemah serta data inflasi yang rendah telah meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan Fed bulan September. Ini akan menjadi pemangkasan pertama sejak bank sentral menghentikan siklus pelonggaran pada Desember tahun lalu.

Saat ini, investor hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September, dengan probabilitas lebih dari 99% menurut Investing.com Fed Rate Monitor Tool. Namun, Menteri Keuangan Scott Bessent menyerukan pemangkasan lebih besar, 50 basis poin, dengan alasan revisi tajam penurunan pertumbuhan lapangan kerja pada Juni dan Mei.

Dalam wawancara dengan WSJ, Daly mengatakan penurunan 50 basis poin "akan memberi sinyal urgensi yang tidak saya rasakan terkait kekuatan pasar tenaga kerja."

"Saya tidak melihat itu. Saya tidak melihat kebutuhan untuk mengejar ketertinggalan," ujarnya.

Meski begitu, Daly mengakui indikator pemerintah menunjukkan pasar tenaga kerja "tidak buruk saat ini," tetapi arah perubahannya "mengarah ke arah yang salah."

Bulan lalu, Daly termasuk dalam mayoritas pembuat kebijakan Fed yang memilih mempertahankan suku bunga di 4,25%-4,50%. Namun, kini ia mengatakan akan mendukung pemangkasan di September, sebagian karena tekanan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan awal banyak pihak.

Ekonom secara luas memperkirakan tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump akan mendorong harga lebih tinggi, meski sejauh ini dampaknya masih terbatas. Namun, kekhawatiran tetap ada bahwa efek penuh dari tarif tersebut akan terasa dalam beberapa bulan ke depan.

Daly menegaskan prediksi sebelumnya untuk dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini masih masuk akal, tetapi tidak menutup kemungkinan tiga kali pemangkasan pada 2025 jika kondisi pasar tenaga kerja semakin "rentan." Sebaliknya, jika inflasi kembali naik, pemangkasan bisa lebih sedikit.

Ia juga menyebut kebijakan moneter saat ini kemungkinan "terlalu ketat" untuk kondisi ekonomi sekarang dan perlu "penyesuaian ulang," dengan langkah bertahap menuju kebijakan yang lebih netral dalam "setahun ke depan." (azf)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Bessent Desak The Fed Mulai Pangkas Suku Bunga di September...
Thursday, 14 August 2025 08:43 WIB

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Rabu (13/8) bahwa suku bunga jangka pendek seharusnya 1,5 hingga 1,75 poin persentase lebih rendah dari level saat ini, mendesak The Fed untuk me...

Analist memperkirakan 99% suku bunga akan di pangkas di bulan September...
Thursday, 14 August 2025 04:37 WIB

Para pedagang kini memperkirakan 99% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve 17 September 2025, menurut Alat Pemantau Suku Bunga Fed Investing.com. Angka ...

Menurut Fed Barkin, Konsumen Dapat Redam Inflasi Akibat Tarif...
Wednesday, 13 August 2025 21:54 WIB

Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin menilai perilaku belanja konsumen”yang kini makin selektif dan gemar "trading down"”dapat meredam lonjakan harga akibat tarif impor, sehingga tekanan inflas...

Australia: Pertumbuhan Upah Kuartal II Melampaui Ekspektasi...
Wednesday, 13 August 2025 09:54 WIB

Indeks Harga Upah Australia yang disesuaikan secara musiman naik sebesar 3,4% yoy pada Q2 2025, menyamai laju kuartal sebelumnya dan melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 3,3%. Akselerasi di sektor pu...

RBA Turunkan Suku Bunga ke 3,6%...
Tuesday, 12 August 2025 11:42 WIB

Anggota dewan Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk menurunkan Suku Bunga Tunai Resmi (OCR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,6% dari 3,85%, setelah berakhirnya rapat kebijakan moneter ...

LATEST NEWS
PPI Naik Diatas Ekspektasi, Dow Turun 200 Poin

Saham-saham melemah pada hari Kamis (14/8) setelah laporan inflasi terbaru menunjukkan bahwa biaya grosir naik lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu. Dow Jones Industrial Average turun 200 poin, atau sekitar 0,5%. S&P 500 turun 0,4%,...

Dolar Menguat, Emas Tersudut

Emas turun tipis pada awal Kamis(14/8) karena dolar AS dan imbal hasil obligasi naik setelah laporan menunjukkan harga grosir AS naik tak terduga pada Juli. Kontrak emas pengiriman Desember terakhir terlihat turun US$11,60 menjadi US$3.396,70 per...

Minyak Menguat Sesaat, Tren Mingguan Melemah

Harga minyak naik pada Kamis(14/8) karena pasar fokus pada dampak pertemuan mendatang antara pemimpin AS dan Rusia terhadap pasokan global. Pada 08:45 ET (12:45 GMT), kontrak berjangka Brent pengiriman Oktober naik 0,5% ke $65,94 per barel,...

POPULAR NEWS
Scott Bessent Kupas Tarif, Defisit, & Strategi Ekonomi Trump
Tuesday, 12 August 2025 07:22 WIB

Pada tanggal 6 April, hari Minggu setelah Donald Trump mengumumkan tarif "Hari Pembebasan", Menteri Keuangan Scott Bessent bergabung dengan presiden...

Pidato Trump Dalam Mengatasi Masalah Di dalam Negeri Amerika
Monday, 11 August 2025 23:29 WIB

Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Senin malam (11/8) menyatakan tekad untuk "membebaskan" Washington D.C. dari kejahatan, kekerasan, dan...

Saham Eropa Ditutup Menguat
Wednesday, 13 August 2025 23:51 WIB

Saham-saham Eropa ditutup menguat tajam pada hari Rabu, mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir karena prospek suku bunga yang lebih...

Menurut Fed Barkin, Konsumen Dapat Redam Inflasi Akibat Tarif
Wednesday, 13 August 2025 21:54 WIB

Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin menilai perilaku belanja konsumen”yang kini makin selektif dan gemar "trading down"”dapat meredam...