
Fenomena window dressing diperkirakan kembali mewarnai pergerakan pasar keuangan sepanjang 2025, terutama menjelang penutupan setiap kuartal. Strategi ini umumnya dilakukan oleh manajer investasi untuk mempercantik kinerja portofolio dalam laporan periodik, yang kerap mendorong penguatan aset berisiko seperti saham. Namun, pergeseran sentimen tersebut juga membawa implikasi berbeda terhadap aset lindung nilai, khususnya emas.
Kuartal I (Q1): Tekanan Terbatas bagi Emas
Pada akhir Maret 2025, window dressing Q1 cenderung berskala moderat. Aliran dana mulai masuk ke saham unggulan setelah volatilitas awal tahun, mendorong sentimen risk-on. Dampaknya, harga emas berpotensi bergerak terbatas atau terkoreksi ringan, meski pelemahannya biasanya tidak agresif karena investor masih mempertimbangkan risiko ekonomi global dan kebijakan bank sentral.
Kuartal II (Q2): Emas Bergerak Sideways
Memasuki window dressing akhir Juni 2025, fokus pasar tertuju pada evaluasi kinerja semester pertama. Minat terhadap aset berisiko meningkat, namun tidak sekuat akhir tahun. Dalam fase ini, emas cenderung bergerak sideways, dengan tekanan yang relatif seimbang antara aksi pengalihan dana ke saham dan permintaan lindung nilai terhadap ketidakpastian makroekonomi.
Kuartal III (Q3): Tekanan Window Dressing Paling Ringan
Window dressing akhir September 2025 umumnya lebih lemah karena volume pasar cenderung tipis setelah periode musim panas. Dampaknya terhadap emas relatif minimal. Harga emas berpeluang lebih dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti arah kebijakan suku bunga global, data inflasi, dan risiko geopolitik, ketimbang faktor musiman window dressing itu sendiri.
Kuartal IV (Q4): Tekanan Jangka Pendek, Potensi Rebound
Window dressing Desember 2025 merupakan yang paling kuat sepanjang tahun. Lonjakan minat terhadap saham sering memicu aksi risk-on yang menekan emas dalam jangka pendek. Namun, tekanan tersebut biasanya bersifat sementara. Setelah window dressing berakhir dan pasar memasuki awal tahun berikutnya, emas sering kembali menguat, didukung aksi lindung nilai, rebalancing portofolio, dan ketidakpastian global.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, dampak window dressing terhadap emas pada 2025 bersifat musiman dan temporer. Tekanan terbesar biasanya terjadi pada Q4, sementara Q1 dan Q3 cenderung berdampak terbatas. Arah jangka menengah harga emas tetap lebih ditentukan oleh kebijakan moneter global, inflasi, dan dinamika geopolitik dibandingkan faktor window dressing semata.(Cay)
Sumber: Newsmaker.id
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyerukan pertemuan dengan Donald Trump untuk membahas isu-isu paling sensitif dalam kesepakatan perdamaian masa depan dengan Rusia, seperti kontrol wilayah, sete...
Perusahaan-perusahaan AS bersiap untuk menaikkan harga lagi pada tahun 2026 karena mereka terus memulihkan dampak tarif yang lebih tinggi, menurut Morgan Stanley. Analis Michael Gapen menyatakan dala...
Pada November 2025, pembangunan perumahan di Jepang tercatat menurun 8,5% secara tahunan, jauh lebih buruk dari ekspektasi pasar yang hanya sebesar 0,4%. Penurunan ini juga membalikkan kenaikan 3,2% y...
Permohonan tunjangan pengangguran AS turun minggu lalu, menyoroti fluktuasi musiman dalam data pada waktu ini setiap tahunnya. Klaim awal menurun sebesar 10.000 menjadi 214.000 pada minggu yang berak...
Menjelang akhir kuartal dan terutama akhir tahun, pasar keuangan kerap mencatat fenomena yang dikenal sebagai window dressing ” di mana manajer investasi dan dana besar menata ulang portofolio merek...
Emas (XAU/USD) memulai tahun ini dengan tren bullish dan mencatatkan kenaikan yang mengesankan pada kuartal pertama. Setelah fase konsolidasi selama bulan-bulan musim panas, logam mulia ini melonjak lebih tinggi pada kuartal ketiga dan mencapai...
Fenomena window dressing diperkirakan kembali mewarnai pergerakan pasar keuangan sepanjang 2025, terutama menjelang penutupan setiap kuartal. Strategi ini umumnya dilakukan oleh manajer investasi untuk mempercantik kinerja portofolio dalam laporan...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyerukan pertemuan dengan Donald Trump untuk membahas isu-isu paling sensitif dalam kesepakatan perdamaian masa depan dengan Rusia, seperti kontrol wilayah, setelah putaran pembicaraan AS-Ukraina...
Pasar Eropa bergerak ke wilayah negatif pada hari Senin (22/12) karena sentimen positif minggu lalu memudar.
Indeks pan-Eropa Stoxx 600 untuk...
Ekonomi AS berekspansi pada kuartal ketiga dengan laju tercepat dalam dua tahun, didukung oleh pengeluaran konsumen dan bisnis yang tangguh serta...
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat (AS) mungkin akan menyimpan dan mungkin juga menjual minyak yang telah...
S&P 500 Naik di Awal Pekan yang Dipersingkat karena Liburan, Dipimpin oleh Saham Teknologi
Indeks S&P 500 naik pada hari Senin (22/12),...