Friday, 31 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
The Fed melihat tarif Trump memiliki dampak terbatas pada inflasi
Tuesday, 18 February 2025 07:47 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Federal Reserve

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan pada hari Selasa bahwa ia memperkirakan tarif perdagangan di bawah Presiden Donald Trump hanya memiliki dampak terbatas pada inflasi, dan bahwa bank sentral tidak boleh menunda penyesuaian kebijakan.

Berbicara di sebuah acara di Australia, Waller mengatakan pandangan "dasar"-nya adalah bahwa "setiap pengenaan tarif hanya akan meningkatkan harga secara moderat dan tidak terus-menerus."

Ia merekomendasikan agar The Fed mencermati dampak kebijakan perdagangan Trump saat menyesuaikan suku bunga.

"Saya mengakui bahwa dampak tarif bisa lebih besar dari yang saya perkirakan, tergantung pada seberapa besar dampaknya dan bagaimana dampaknya diterapkan. Namun, kita juga perlu mengingat bahwa ada kemungkinan kebijakan lain yang sedang dibahas dapat memiliki dampak positif terhadap pasokan dan menekan inflasi," kata Waller.

Komentarnya muncul hanya beberapa minggu setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, sementara memperingatkan tentang meningkatnya ketidakpastian dalam menghadapi tarif perdagangan Trump. Presiden AS minggu lalu mengenakan bea masuk sebesar 25% atas impor baja dan aluminium, dan juga menandai rencana tarif timbal balik atas mitra dagang utama. Gubernur Fed mengatakan bahwa jeda dalam pemotongan suku bunga Fed adalah tepat, dengan mengutip pasar tenaga kerja yang kuat dan tanda-tanda inflasi yang kuat. Yang terakhir khususnya mengharuskan perlunya kebijakan yang tetap ketat, kata Waller.

Ia mencatat bahwa pembacaan inflasi konsumen dan produsen yang lebih tinggi dari perkiraan minggu lalu "agak mengecewakan," meskipun masih mencerminkan beberapa kemajuan terhadap inflasi selama 12 bulan terakhir. Namun, Waller mengatakan bahwa pemotongan suku bunga akan tepat pada akhirnya, terutama jika "2025 berjalan seperti 2024." The Fed memangkas suku bunga total 1% pada tahun 2024, dengan mengutip kemajuan dalam menurunkan inflasi. Tetapi bank sentral sekarang telah memperkirakan jeda yang diperpanjang pada pemotongan suku bunga di masa mendatang, karena inflasi terbukti lebih kuat dari yang diantisipasi.(Cay)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Trump Pangkas Tarif China: Kesepakatan Langka Dengan Xi...
Thursday, 30 October 2025 16:01 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah sepakat dengan Presiden Xi Jinping untuk memangkas tarif terhadap Tiongkok dengan imbalan Beijing menindak perdagangan fentanil ilega...

Xi & Trump Bertemu di Korea Selatan...
Wednesday, 29 October 2025 17:08 WIB

Tiongkok mengonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Korea Selatan pada hari Kamis. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang sangat dinantikan dan diharapk...

AS - Jepang Sepakat Tanah Jarang Menjelang Pertemuan Trump - Xi...
Tuesday, 28 October 2025 17:19 WIB

Jepang dan Amerika Serikat sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang reaktor tenaga nuklir generasi baru dan tanah jarang, seiring Tokyo berupaya kembali ke pasar ekspor teknologi nuklirnya dan kedu...

Trump-Xi Siap Deal Dagang...
Monday, 27 October 2025 07:18 WIB

Para negosiator utama AS dan Tiongkok mengatakan mereka mencapai konsensus terkait sengketa-sengketa utama, membuka jalan bagi Presiden Donald Trump dan Xi Jinping untuk bertemu akhir pekan ini dan me...

Uji Janji Dagang: AS Audit Kepatuhan China atas Deal 2020...
Friday, 24 October 2025 23:56 WIB

Perwakilan Dagang AS pada hari Jumat mengumumkan dimulainya investigasi atas implementasi Tiongkok terhadap perjanjian dagang yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Presiden Donald Trump. "Dim...

LATEST NEWS
Nikkei Ditutup Menguat, Dipimpin Saham Teknologi

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat pada Kamis (31/10/25), didorong kenaikan kuat saham teknologi dan elektronik. Sentimen positif muncul setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga kebijakan, sementara pelemahan yen membantu prospek laba emiten...

Perak Menenangkan di Eropa

Harga perak bergerak sideways selama sesi Eropa pada hari Jumat (31 Oktober), bertahan di kisaran tertinggi sekitar $49 per ons. Pasar tetap berhati-hati karena dolar tetap kuat dan emas terkoreksi, sementara pernyataan Jerome Powell bahwa...

Euro Tertahan, Dolar Masih Punya Angin

EUR/USD melemah tipis karena pasar kembali meragukan peluang pelonggaran agresif The Fed. Komentar Powell yang hati-hati bikin investor balik cari perlindungan di dolar, apalagi sentimen risiko global agak membaik setelah kabar dagang AS-Tiongkok....

POPULAR NEWS
Saham Asia Naik, Semua Nunggu The Fed
Wednesday, 29 October 2025 07:34 WIB

Pasar saham Asia dibuka menguat pada hari Rabu (29 Oktober), didorong oleh sentimen positif dari Wall Street. Investor yakin bahwa tren kecerdasan...

Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga karena inflasi menunjukkan kenaikan moderat
Wednesday, 29 October 2025 23:00 WIB

Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan keputusan suku bunga dan menerbitkan Pernyataan Kebijakan Moneter setelah pertemuan...

Saham Eropa Terkoreksi Tipis!
Wednesday, 29 October 2025 15:01 WIB

Saham-saham Eropa sedikit melemah pada perdagangan Rabu (29 Oktober 2025), setelah beberapa hari berturut-turut mencetak rekor tertinggi. Indeks...

AS - Jepang Sepakat Tanah Jarang Menjelang Pertemuan Trump - Xi
Tuesday, 28 October 2025 17:19 WIB

Jepang dan Amerika Serikat sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang reaktor tenaga nuklir generasi baru dan tanah jarang, seiring Tokyo berupaya...