Pasangan USD/CHF kehilangan momentum ke sekitar 1,3690, mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turut selama jam perdagangan Asia pada hari Jumat (20/6). Kekhawatiran akan keterlibatan AS dalam konflik Timur Tengah memicu permintaan untuk Franc Swiss (CHF), mata uang safe haven. Indeks Manufaktur Philly Fed AS akan dipublikasikan pada hari Jumat nanti.

Konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari ketujuh. Gedung Putih mengatakan Presiden AS Donald Trump akan membuat keputusan dalam dua minggu ke depan tentang apakah akan bergabung dengan Israel dalam perang tersebut. Ketidakpastian tentang perang yang berkecamuk di Timur Tengah dan ketakutan bahwa keterlibatan langsung AS akan memperluas konflik meningkatkan arus safe haven, mendukung Franc Swiss dan menciptakan hambatan bagi pasangan tersebut.

Pada hari Kamis, Bank Nasional Swiss (SNB) memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dari 0,25% menjadi nol pada pertemuan bulan Juni dan tidak menutup kemungkinan mengembalikan biaya pinjaman ke wilayah negatif di masa mendatang. CHF menguat terhadap dolar AS setelah keputusan suku bunga tersebut.

"Kecuali jika situasinya berubah drastis antara sekarang dan September... keputusan hari ini membuka jalan bagi pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada bulan September dan kembali ke suku bunga negatif," kata Charlotte de Montpellier, ekonom di ING Bank.

Di sisi lain, nada agresif dari Federal Reserve AS (Fed) dapat mendukung Greenback. Bank sentral AS mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya tidak berubah pada hari Rabu dan mempertahankan proyeksi untuk dua pemangkasan suku bunga seperempat poin tahun ini. Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan catatan hati-hati tentang pelonggaran lebih lanjut ke depannya, dengan mengatakan bahwa ia mengharapkan inflasi "yang berarti" ke depannya sebagai akibat dari tarif perdagangan agresif Trump.(alg)

Sumber: FXstreet