
Pasangan USD/JPY melemah mendekati 147,60 selama sesi Asia awal hari Rabu. Dolar AS (USD) tetap lemah terhadap Yen Jepang (JPY) karena para pedagang terus mempertimbangkan berbagai komentar dari pejabat The Fed, sementara indikator utama aktivitas bisnis AS sedikit mengecewakan investor. Pada hari Rabu nanti, data Penjualan Rumah Baru AS untuk bulan Agustus akan dirilis.
Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan pada hari Selasa bahwa pelemahan di pasar tenaga kerja lebih besar daripada kekhawatiran tentang inflasi yang membandel, yang menyebabkan keputusan yang ia dukung untuk memangkas suku bunga acuan pada pertemuan bulan September pekan lalu. Namun, Powell lebih lanjut menyatakan bahwa ia merasa nyaman dengan arah kebijakan saat ini, meskipun ia mengindikasikan kemungkinan pemangkasan lebih lanjut jika FOMC melihat perlunya lebih akomodatif.
Pasar uang saat ini memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan Oktober hampir 90%, turun sedikit dari 92% sehari sebelumnya, menurut perangkat CME FedWatch.
Di sisi lain, ketidakpastian politik di Jepang menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba dapat membebani JPY dan menciptakan angin segar bagi pasangan mata uang ini. Pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) akan berlangsung pada 4 Oktober, dan hasilnya dapat memengaruhi kemungkinan waktu kenaikan suku bunga berikutnya oleh Bank of Japan (BoJ) jika kandidat dengan pandangan dovish terpilih.(alg)
Sumber: FXstreet
Yen Jepang mempertahankan penguatannya di kisaran 156 per dolar pada hari Rabu, berada di level tertinggi dalam satu minggu dan terutama diuntungkan oleh pelemahan dolar karena para pedagang meningkat...
Yen Jepang bergerak stabil di dekat 157 per dolar pada hari Jumat(21/11), setelah sebelumnya terus melemah. Mata uang ini mulai "ngerem" setelah Menteri Keuangan Satsuki Katayama memberi sinyal bahwa ...
Yen Jepang sempat menyentuh level terendah sejak awal Februari sebelum akhirnya pulih sedikit pada perdagangan Selasa(18/11) pagi di sesi Asia. Pemulihan kecil ini terjadi tanpa adanya dorongan beli y...
USD/JPY melemah pada hari Selasa ke kisaran 153,50 saat artikel ini ditulis, turun 0,40% hari ini, karena Yen Jepang (JPY) menarik aliran dana safe haven baru di tengah kembalinya sentimen penghindara...
Yen Jepang tetap tertekan terhadap Dolar AS yang menguat, mencapai level terendahnya sejak Februari lalu. Pasar masih ragu kapan Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga, sementara Perdana Menter...
Harga minyak dunia bergerak mendekati penurunan bulanan terpanjang sejak 2023. Brent stabil di atas $63 per barel dan WTI di sekitar $59, dengan keduanya diperkirakan mencatat penurunan empat bulan berturut-turut pada November. Tekanan datang dari...
Harga silver saat ini cenderung ikut pola emas, didukung ekspektasi bahwa Federal Reserve bakal memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Prospek suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan logam mulia karena menekan imbal hasil...
Pasar saham Hong Kong dibuka hati-hati pada Jumat, 28 November 2025, dengan Hang Seng Index bergerak tipis di sekitar area 25.990“26.000 setelah sebelumnya ditutup di 25.945,93 pada sesi Kamis. Sentimen pembukaan masih dipengaruhi oleh...
Pemerintah AS mencatat defisit yang lebih tinggi sebesar $284 miliar untuk bulan Oktober dalam laporan yang tertunda dan terdampak oleh penutupan...
Panggilan telepon berturut-turut antara Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Jepang dan Tiongkok sejauh ini belum banyak meredakan...
Pasar saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/11) dengan Stoxx Europe menguat 1,06%, DAX Jerman menguat 0,98%, FTSE 100 menguat 0,85%,...
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat pada hari Selasa(25/11) setelah kembali mencatatkan kenaikan, dengan para pedagang mengevaluasi...