Tuesday, 18 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Stabil, Pasca Ancaman Sanksi & Kelebihan Pasokan
Tuesday, 18 November 2025 19:19 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oil

Harga minyak stabil pada hari Selasa(18/11), kembali menguat setelah mengalami penurunan di awal sesi, karena para pedagang mempertimbangkan dampak sanksi Barat terhadap aliran minyak Rusia dibandingkan dengan surplus pasokan yang diperkirakan tahun depan.

Minyak mentah Brent naik 2 sen menjadi $64,21 per barel pada pukul 10.31 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 6 sen menjadi $59,97. "Para pedagang mempertimbangkan dampak surplus global yang meningkat dibandingkan dengan sanksi AS yang mengganggu aliran minyak mentah Rusia," kata analis MUFG, Soojin Kim.

Kedua harga acuan minyak tersebut diperdagangkan sekitar 1% lebih rendah di awal sesi. Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi yang dijatuhkan pada bulan Oktober terhadap Rosneft telah menekan pendapatan minyak Moskow dan diperkirakan akan mengekang volume ekspor Rusia seiring waktu.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump bersedia menandatangani undang-undang sanksi Rusia selama ia memegang wewenang penuh atas implementasinya.

Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa Partai Republik sedang menyusun rancangan undang-undang untuk menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang berbisnis dengan Rusia, dan menambahkan bahwa Iran juga dapat diikutsertakan.

Sementara itu, pelabuhan Novorossiysk Rusia melanjutkan pemuatan minyak pada hari Minggu setelah penangguhan dua hari yang dipicu oleh serangan rudal dan pesawat nirawak Ukraina, menurut dua sumber industri dan data yang dihimpun oleh LSEG.

Ekspor dari Novorossiysk dan terminal Konsorsium Pipa Kaspia di dekatnya, yang secara bersama-sama mewakili sekitar 2,2 juta barel per hari, atau sekitar 2% dari pasokan global, dihentikan pada hari Jumat, mendorong harga minyak mentah naik lebih dari 2% pada hari itu.

Harga minyak diperkirakan akan turun hingga tahun 2026, menurut Goldman Sachs pada hari Senin, mengutip gelombang pasokan yang membuat pasar tetap surplus. Namun, Goldman Sachs mencatat bahwa Brent dapat naik di atas $70 per barel pada tahun 2026/2027 jika produksi Rusia turun lebih tajam.(alg)

Sumber: Reuters.com

RELATED NEWS
Minyak Tertahan, Pasar Waspada Surplus & Sanksi Rusia...
Tuesday, 18 November 2025 07:10 WIB

Harga minyak stabil karena investor mempertimbangkan dampak dari surplus yang muncul akibat sanksi AS terhadap Rusia yang telah mengganggu beberapa aliran minyak mentah. Harga West Texas Intermediate...

Goldman Sachs memprediksi harga minyak akan turun hingga 2026 akibat lonjakan pasokan...
Tuesday, 18 November 2025 04:08 WIB

Harga minyak diperkirakan akan turun hingga 2026, ungkap Goldman Sachs pada hari Senin, menyebutkan lonjakan produksi yang akan menjaga pasar tetap surplus besar sekitar 2 juta barel per hari. Bank t...

Operasi Rusia Tersendat, Harga Minyak Ikut Nyicil Naik...
Monday, 17 November 2025 21:01 WIB

Harga minyak membalikkan penurunan sebelumnya karena tanda-tanda bahwa aktivitas telah kembali di pelabuhan utama Rusia diimbangi oleh risiko geopolitik yang lebih luas terhadap harga. Brent sedikit ...

Harga Minyak Loyo, Pasokan Rusia Normal Lagi...
Monday, 17 November 2025 17:13 WIB

Harga minyak turun pada hari Senin, mengembalikan sebagian keuntungan kuat yang tercatat pada akhir pekan lalu, setelah pelabuhan Novorossiysk Rusia melanjutkan pemuatan minyak mentah, meredakan kekha...

Minyak Melemah Lagi Usai Novorossiysk Pulih...
Monday, 17 November 2025 07:35 WIB

Harga minyak turun setelah adanya tanda-tanda bahwa aktivitas di pelabuhan utama Rusia, Novorossiysk, di Laut Hitam telah kembali beroperasi. Hal ini terjadi setelah serangan Ukraina pekan lalu yang m...

LATEST NEWS
Minyak Stabil, Pasca Ancaman Sanksi & Kelebihan Pasokan

Harga minyak stabil pada hari Selasa(18/11), kembali menguat setelah mengalami penurunan di awal sesi, karena para pedagang mempertimbangkan dampak sanksi Barat terhadap aliran minyak Rusia dibandingkan dengan surplus pasokan yang diperkirakan...

Dolar AS Tertekan, Tapi Masih Bertahan Stabil

Indeks dolar AS stabil di sekitar 99,5 pada hari Selasa(18/11), menghentikan kenaikan moderat yang tercatat selama dua sesi sebelumnya, karena para pedagang tetap berhati-hati dan menahan diri untuk mengambil posisi besar menjelang rilis data...

Pengangguran AS Naik Tipis, Klaim Tembus 232 Ribu

Klaim pengangguran awal di Amerika Serikat mencapai 232 ribu untuk pekan yang berakhir pada 18 Oktober, berdasarkan data dari situs web Departemen Tenaga Kerja AS. Ini menunjukkan sedikit kenaikan dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu,...

POPULAR NEWS
Saham Asia Hati-Hati, Fokus ke Data AS & Bitcoin yang Tertekan
Monday, 17 November 2025 07:54 WIB

Pasar saham Asia dibuka dengan pergerakan hati-hati pada awal pekan, dengan MSCI Asia Pacific naik tipis 0,2%. Kospi memimpin kenaikan, sementara...

The Fed perlu bergerak perlahan dengan pemangkasan suku bunga
Monday, 17 November 2025 22:52 WIB

Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson, mengatakan pada hari Senin bahwa bank sentral AS perlu "melanjutkan secara perlahan" dengan...

Wall Street Berhati-hati Memulai Pekan Ini
Monday, 17 November 2025 21:44 WIB

Tiga indeks saham utama di AS bergerak mendatar pada hari Senin (17/11), karena investor bersiap menyambut kembalinya rilis data ekonomi dari...

Ketegangan Geopolitik Dunia Kembali Memanas
Monday, 17 November 2025 23:12 WIB

Situasi geopolitik global kembali menunjukkan eskalasi, terutama di kawasan Asia-Pasifik. Insiden tabrakan kapal antara Coast Guard China dan...