Minyak mentah bergerak mendatar setelah empat hari mengalami penurunan, seiring investor menilai potensi dampak langkah negara-negara Barat untuk membatasi ekspor energi Rusia.
Kontrak West Texas Intermediate (WTI) untuk November diperdagangkan mendekati $62 per barel setelah turun hampir 3% dalam empat sesi sebelumnya, sementara Brent ditutup di bawah $67. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengatakan ia ingin melihat sekutu Barat segera memberlakukan sanksi sekunder terhadap Rusia guna secara dramatis meningkatkan tekanan pada Presiden Vladimir Putin.
Ancaman terbaru terhadap pasokan anggota OPEC+ tersebut muncul setelah Presiden Donald Trump mendesak negara-negara Eropa untuk berhenti membeli energi Rusia, dalam upaya menghentikan sumber pendanaan terbesar perang di Ukraina. Namun, AS sejauh ini masih menghindarkan Tiongkok - pembeli terbesar minyak Rusia - dari tarif tambahan, setelah sebelumnya mengenakan tarif 50% pada India atas pembelian bulan lalu.
Kurangnya langkah konkret baru membuat harga minyak berada dalam kondisi stagnan - erjebak dalam kisaran sempit $5 per barel sejak awal Agustus, sementara para pedagang juga menilai proyeksi surplus di akhir tahun. Menurut Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial, untuk keluar dari kisaran tersebut kemungkinan diperlukan kesepakatan negara-negara Barat untuk memperketat langkah terhadap para pembeli minyak Rusia.
Harga:
WTI untuk pengiriman November stabil di $62,29 per barel pada pukul 07:31 pagi waktu Singapura.
Brent untuk penyelesaian November ditutup turun 0,2% di $66,57 per barel pada Senin. (azf)
Sumber: Bloomberg
Minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak akhir Juni karena para pedagang bersiap menghadapi keputusan penting OPEC+ tentang pasokan akhir pekan ini. Minyak berjangka Brent sedikit menguat pada h...
Harga minyak sedikit menguat pada hari Jumat, tetapi tetap berada di jalur penurunan mingguan sekitar 7-8% setelah berita potensi peningkatan pasokan OPEC+. Minyak mentah berjangka Brent naik 43 sen,...
Harga minyak berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni, menjelang pertemuan OPEC+ yang diperkirakan akan mengakibatkan kembalinya lebih banyak barel minyak yang menganggur, memperbu...
Harga minyak anjlok sekitar 2% ke level terendah dalam empat bulan terakhir pada hari Kamis, memperpanjang penurunan hingga hari keempat, akibat kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar menjelang perte...
Harga minyak melemah pada hari Kamis(2/10), memperpanjang penurunan menjadi hari keempat karena kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar. Minyak mentah berjangka Brent turun 37 sen, atau 0,6%, menjadi ...
S&P 500 ditutup relatif datar pada hari Jumat. Dow Jones memperpanjang rekor tertingginya dengan naik 240 poin dan berakhir di level 46.758 setelah sempat melampaui 47.000 selama sesi tersebut. Sementara itu, Nasdaq melemah 0,3% seiring...
Presiden Federal Reserve (Fed) Bank of Dallas, Lorie Logan, menyampaikan nada gugup pada hari Jumat, memperingatkan bahwa meskipun pasar tenaga kerja melemah dengan cepat, banyak langkah kebijakan potensial dapat secara tidak sengaja memicu putaran...
Jumat pertama setiap bulan terasa berbeda tanpa membaca laporan ketenagakerjaan bulanan Biro Statistik Tenaga Kerja yang banyak disorot, jangan khawatir. Anda mungkin tidak melewatkan banyak hal. Meskipun BLS tidak melaporkan aktivitas ekonomi...
rilis data resmi AS tertunda karena pemerintah federal sedang shutdown. Saat anggaran belum disahkan, Antideficiency Act melarang lembaga federal...
Pasar Asia dibuka menguat, menyusul reli global yang mendorong indeks dunia mencapai rekor baru, meskipun AS memasuki penutupan pemerintah...
Saham Eropa melanjutkan penguatan pada hari Jumat(3/10), dengan STOXX 50 naik 0,4% dan STOXX 600 naik 0,3% ke rekor tertinggi baru, karena optimisme...
Saham-saham Eropa menguat pada hari Kamis(2/10), dengan STOXX 50 naik 1% dan STOXX 600 menguat 0,6%, melanjutkan reli sesi sebelumnya yang mendorong...