Tuesday, 07 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Minyak Stabil, Pasar Tunggu Dampak Nyata Ancaman Trump terhadap India
Tuesday, 5 August 2025 16:42 WIB | OIL |Oil,

Harga minyak tidak banyak berubah pada hari Selasa(5/8) karena para pelaku pasar mempertimbangkan peningkatan pasokan dari OPEC+ dan kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan global, di tengah ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap India atas pembelian minyak Rusia.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat pada hari Minggu untuk menaikkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari pada bulan September, sebuah langkah yang mengakhiri pemangkasan produksi terbaru mereka lebih awal dari jadwal.

Minyak Brent turun 36 sen atau 0,5% ke $68,40 per barel pada pukul 09:10 GMT, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun 41 sen ke $65,88. Kedua kontrak tersebut turun lebih dari 1% pada hari Senin dan ditutup di level terendah dalam sepekan.

Trump kembali mengancam akan menaikkan tarif terhadap barang-barang India pada hari Senin karena pembelian minyak negara tersebut dari Rusia. India menyebut ancaman itu "tidak berdasar" dan berjanji akan melindungi kepentingan ekonominya, memperdalam ketegangan dagang antara kedua negara.

Pergerakan harga minyak yang terbatas sejak ancaman Trump menunjukkan bahwa pelaku pasar skeptis terhadap potensi gangguan pasokan, kata John Evans dari broker minyak PVM dalam sebuah laporan. Ia meragukan apakah Trump akan mengambil risiko menaikkan harga minyak.

"Saya menyebut pasar minyak saat ini dalam kondisi stabil," kata Giovanni Staunovo, analis dari UBS. "Kemungkinan kondisi ini akan berlanjut sampai kita mengetahui pengumuman Presiden AS mengenai Rusia akhir pekan ini dan bagaimana reaksi para pembeli."

India merupakan pembeli minyak laut terbesar dari Rusia, mengimpor sekitar 1,75 juta barel per hari (bpd) dari Januari hingga Juni tahun ini, naik 1% dibandingkan tahun lalu, menurut data perdagangan yang diberikan kepada Reuters.

Ancaman Trump datang di tengah kekhawatiran baru terhadap permintaan minyak global, dan beberapa analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada paruh kedua tahun ini.

JPMorgan menyatakan pada hari Selasa bahwa risiko resesi di AS sangat tinggi. Selain itu, pertemuan Politbiro China bulan Juli mengindikasikan tidak akan ada pelonggaran kebijakan tambahan, dengan fokus beralih ke rebalancing struktural ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. (azf)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
OPEC+ Dalam Fokus, Minyak Sedikit Berubah...
Tuesday, 7 October 2025 07:03 WIB

Harga minyak stabil setelah kenaikan dua hari setelah OPEC+ menyetujui peningkatan kuota pasokan yang moderat, dengan para pedagang juga mencermati sinyal dari harga Arab Saudi yang lebih rendah dari ...

Harga Minyak Naik Seiring OPEC+ Memilih Kenaikan Produksi...
Tuesday, 7 October 2025 05:27 WIB

Harga minyak mentah berjangka WTI naik 1,3% menjadi $61,7 per barel pada hari Senin setelah OPEC+ menyetujui peningkatan produksi yang lebih kecil dari perkiraan, meredakan kekhawatiran akan lonjakan ...

OPEC+ Tahan Gas, Minyak Naik 1%...
Monday, 6 October 2025 15:36 WIB

Harga minyak menguat lebih dari 1% pada hari Senin setelah OPEC+ hanya menaikkan produksi November sebesar 137.000 bph, lebih kecil dari yang mempengaruhi pasar. Pada 08:08 GMT, Brent naik 1,2% menjad...

OPEC+ Menahan Produksi, Namun Harga Minyak Masih Anjlok - Apa yang Terjadi?...
Monday, 6 October 2025 07:11 WIB

OPEC+ kembali bermain hati-hati. Untuk bulan kedua berturut-turut, kelompok produsen minyak terbesar dunia ini hanya menambah pasokan sebesar 137.000 barel per hari-angka yang jauh lebih rendah dari e...

Minyak Anjlok! Pasar Waspadai Keputusan OPEC+ Soal Pasokan...
Friday, 3 October 2025 19:57 WIB

Minyak menuju kerugian mingguan terbesar sejak akhir Juni karena para pedagang bersiap menghadapi keputusan penting OPEC+ tentang pasokan akhir pekan ini. Minyak berjangka Brent sedikit menguat pada h...

LATEST NEWS
Stoxx 600 Flat, Shell Jadi Penopang

Pasar saham Eropa dibuka nyaris tak berubah. Stoxx 600 bergerak datar, tapi sektor energi ditopang Shell yang naik sekitar 2% setelah menyebut kinerja perdagangan minyak & gasnya kembali pulih. CAC 40 juga stabil, menunggu kejelasan politik di...

Reli Reda, Yen Lemah Menolong Ekspor

Saham Jepang menutup perdagangan Selasa(7/10) dengan kinerja beragam karena aksi ambil untung setelah reli besar yang dipicu harapan stimulus di bawah Sanae Takaichi. Topix naik tipis 0,1% ke 3.227,91, sementara Nikkei nyaris flat di 47.950,88....

Hawkish vs Rate Cut: Siapa Menang?

Indeks Dolar AS (DXY) lanjut menguat untuk hari kedua dan sempat berada di sekitar 98,20 pada sesi Asia, didorong komentar hawkish Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid. Ia menegaskan The Fed harus menjaga kredibilitas melawan inflasi, menyebut...

POPULAR NEWS
Pasar Asia Melonjak: Yen Jatuh, Emas, dan Saham Melejit!
Monday, 6 October 2025 08:00 WIB

Saham Asia melonjak ke level tertinggi baru, dipimpin oleh Nikkei 225 Jepang, yang melonjak lebih dari 4% setelah terpilihnya anggota parlemen...

Langkah Baru Menuju Damai Gaza, Tapi Proses Tak Akan Mudah
Monday, 6 October 2025 16:23 WIB

Para pejabat Hamas berada di Mesir pada hari Senin(6/10) menjelang perundingan dengan Israel yang diharapkan AS akan menghentikan perang di Gaza dan...

Indeks S&P 500 & Nasdaq Cetak Rekor Baru Didukung Reli AMD
Tuesday, 7 October 2025 03:19 WIB

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi pada Senin, dipicu optimisme atas peningkatan aktivitas merger dan akuisisi...

Saham Eropa Ditutup Melemah
Monday, 6 October 2025 23:54 WIB

Pasar Saham Zona EuroSaham-saham Eropa sebagian besar ditutup melemah pada hari Senin karena gejolak politik baru di Prancis yang kembali memicu...