Tuesday, 30 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Monday, 29 September 2025 23:59 WIB

Pasar saham Eropa sedikit menguat pada hari Senin, karena investor mengantisipasi pekan perdagangan yang akan diwarnai data ekonomi penting dan potensi penutupan pemerintah AS. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa naik 0,3%, sementara Dax di Jerman naik 0,2%, CAC 40 di Prancis naik 0,1%, dan FTSE 100 di Inggris naik sekitar 0,2%. Saham GSK Inggris menguat lebih dari 2%, mendorong sektor perawatan kesehatan secara lebih luas, di tengah berita bahwa CEO perusahaan farmasi tersebut, Emma Walmsley, akan mengundurkan diri. Walmsley dijadwalkan akan digantikan oleh Luke Miels pada bulan Januari. Harga...

RECENT NEWS
Eropa Menghijau Lagi, Saham Naik Dua Hari Beruntun
Tuesday, 9 September 2025 14:33 WIB | Eropa

Saham-saham Eropa kembali menguat pada Selasa(9/9), memperpanjang kenaikan ke sesi kedua. Indeks STOXX 50 naik 0,2%, sementara STOXX 600 menguat 0,5%. Investor mencerna serangkaian kabar korporasi baru sambil mencermati krisis politik yang semakin dalam di Prancis, setelah Perdana Menteri kembali kehilangan mosi percaya pada Senin. Hal ini memaksa Presiden Emmanuel Macron menunjuk perdana menteri kelima dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Pasar juga bersiap menghadapi pekan padat rilis data ekonomi, termasuk keputusan kebijakan ECB, data inflasi AS, dan revisi data ketenagakerjaan....

Nikkei Tergelincir 0,41% di Akhir Perdagangan
Tuesday, 9 September 2025 14:10 WIB | Nikkei 225

Saham Jepang ditutup melemah pada Selasa(9/9), terbebani oleh kerugian di sektor Kertas & Pulp, Transportasi, serta Komunikasi. Di akhir perdagangan Tokyo, indeks Nikkei 225 turun 0,41%. Saham dengan kinerja terbaik di sesi ini adalah Advantest Corp. (TYO:6857) yang melonjak 6,45% atau 770 poin ke 12.710, disusul Tokuyama Corp. (TYO:4043) naik 6,18% ke 3.711 (level tertinggi dalam 5 tahun), dan Kanadevia Corp. (TYO:7004) menguat 3,27% ke 1.075. Sebaliknya, pelemahan terdalam dialami Mitsui Mining and Smelting Co. (TYO:5706) yang jatuh 6,69% ke 9.961, Citizen Holdings (TYO:7762) turun...

Hong Kong Reli Tembus Level Tertinggi
Tuesday, 9 September 2025 10:03 WIB | HANG SENG

Saham Hong Kong naik 358 poin atau 1,4% ke level 25.988 pada perdagangan Selasa(9/9) pagi, memperpanjang reli untuk sesi ketiga berturut-turut sekaligus mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021 seiring penguatan di semua sektor. Optimisme dari Wall Street pada Senin turut mengangkat sentimen menjelang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed akhir bulan ini. Saham properti memimpin kenaikan di Hong Kong dengan lonjakan sekitar 2% setelah kota Shenzhen melonggarkan aturan pembelian rumah pekan lalu. Saham teknologi, keuangan, dan konsumen juga menguat, didukung reli tiga hari beruntun di...

Ekspektasi Rate Cut AS Dorong Reli Saham Jepang
Tuesday, 9 September 2025 07:49 WIB | Nikkei 225

Bursa Jepang melanjutkan reli ke hari keempat pada Selasa(9/9), seiring meningkatnya taruhan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dan mendorong saham AS mendekati rekor tertingginya. Indeks Topix naik 0,5% ke 3.152,35 pada pukul 09:30 waktu Tokyo, sementara Nikkei 225 menguat 0,9% ke 44.046,88. Aksi beli meningkat di sektor terkait ekspor seperti elektronik dan mesin, serta saham material. Saham yang berhubungan dengan permintaan domestik juga menguat, didukung kondisi lokal yang membaik dan kebijakan pemerintah. Sentimen pasar tetap stabil meski Perdana Menteri Shigeru Ishiba...

Saham Asia Naik di Tengah Harapan The Fed
Tuesday, 9 September 2025 07:32 WIB | Asia

Bursa Asia naik pada Selasa(9/9), terbawa sentimen positif dari Wall Street menjelang ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Saham-saham di Jepang dan Korea Selatan menguat pada sesi pagi, sementara saham Australia justru melemah. Optimisme datang setelah taruhan pemangkasan suku bunga AS meningkat, mendorong indeks saham mendekati rekor tertinggi dengan harapan kebijakan yang lebih longgar akan menopang sektor korporasi Amerika. Indeks S&P 500 rebound pada Senin setelah sempat terkoreksi di sesi sebelumnya akibat laporan ketenagakerjaan yang lemah. Menurut Chris Larkin dari...