Thursday, 02 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Thursday, 2 October 2025 15:25 WIB

Indeks Hang Seng menguat untuk hari ketiga pada Kamis (2/10), yang naik 1,6% atau 431,56 poin ke 27.287,12 di Hong Kong. Indeks tersebut menutup perdagangan pada level tertinggi setidaknya dalam satu tahun. Alibaba Group Holding Ltd. memberi kontribusi terbesar terhadap kenaikan indeks, naik 3,5%. Semiconductor Manufacturing International Corp. (SMIC) mencatat kenaikan paling besar, menguat 12,7%. Hari ini, 60 dari 88 saham menguat, sementara 25 melemah; 3 dari 4 sektor berakhir lebih tinggi, dipimpin saham perdagangan dan industri. Sumber: Bloomberg.com

RECENT NEWS
Saham AS Menguat Setelah Rilis IHK
Thursday, 11 September 2025 21:05 WIB | DOW JONES S & P 500 Indeks Nasdaq SahamAS

Saham AS berada di zona hijau pada hari Kamis (11/9), dengan S&P 500 naik 0,3% mencapai level tertinggi baru, sementara Nasdaq naik 0,3% dan Dow Jones naik hampir 200 poin karena investor mencerna laporan IHK AS terbaru. Data tersebut sebagian besar sesuai dengan ekspektasi, menunjukkan inflasi tahunan meningkat menjadi 2,9% sementara inflasi inti tetap stabil di 3,1%. Namun, IHK utama naik 0,4% pada bulan tersebut, di atas perkiraan 0,3%. Laporan tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed minggu depan, dengan investor hampir sepenuhnya...

Hang Seng Bangkit, Pangkas Kerugian Jelang Akhir Pekan
Thursday, 11 September 2025 15:38 WIB | HANG SENG

Hang Seng melemah 114 poin atau 0,4% dan ditutup di level 26.086 pada hari Kamis(11/9), menghentikan kenaikan empat hari dan mundur dari level tertinggi empat tahun di tengah pelemahan sektor secara luas. Sentimen melemah setelah New York Times melaporkan bahwa AS mungkin akan memberlakukan pembatasan pada obat-obatan Tiongkok dan memperketat pengawasan terhadap perjanjian lisensi untuk obat-obatan eksperimental. Saham farmasi memimpin penurunan, dengan Hansoh Pharma anjlok 8,3%, diikuti oleh CSPC Pharma (-7,1%), Akeso Inc. (-4,7%), dan Wuxi Biologics (-4,7%). Saham-saham lain yang juga...

Bursa Eropa Menguat Tipis Jelang Keputusan ECB
Thursday, 11 September 2025 14:20 WIB | Eropa

Saham Eropa bergerak naik tipis pada Kamis jelang keputusan kebijakan ECB dan rilis CPI AS. Pada 07:05 GMT, DAX Jerman naik 0,1%, CAC 40 Prancis +0,3%, dan FTSE 100 Inggris +0,3%. Kenaikan terbatas karena investor memilih menunggu dua agenda utama tersebut. Fokus tertuju ke Frankfurt. ECB diperkirakan menahan suku bunga, setelah sebelumnya memangkas suku bunga acuan menjadi 2% hingga Juni dan berhenti karena inflasi kembali ke target serta pertumbuhan mulai stabil. Namun, bank sentral masih akan membuka opsi pelonggaran lebih lanjut jika diperlukan. Ketidakpastian menambah kehati-hatian:...

Saham Jepang Campuran, AI Menguat
Thursday, 11 September 2025 07:51 WIB |

Saham Jepang bergerak campuran setelah reli Wall Street yang didorong sektor chip/teknologi. Penurunan tak terduga pada PPI AS memicu harapan pemangkasan suku bunga The Fed. Investor di Tokyo masih berhati-hati jelang rilis CPI AS.Pada pukul 09:27 waktu Tokyo, Topix turun 0,3% ke 3.132,94, sementara Nikkei naik 0,2% ke 43.941,62. Dari 1.675 saham di Topix, 600 naik, 966 turun, dan 109 stagnan. Toyota menjadi penekan terbesar Topix setelah melemah 1,8%.Minat kuat mengalir ke saham bertema AI seperti SoftBank Group, Advantest, dan Ibiden. Ekspektasi pertumbuhan juga mengangkat mesin/pertahanan...

PPI Dingin, Spekulasi Fed Cut Naik
Thursday, 11 September 2025 07:43 WIB | Saham Asian

Saham-saham Asia bergerak beragam pada hari Kamis setelah Wall Street menguat dan mendorong S&P 500 ke rekor baru. Penurunan inflasi harga produsen (PPI) AS memperkuat keyakinan bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga lagi minggu depan. Di awal sesi, Australia melemah sementara Jepang berfluktuasi; kontrak berjangka AS terus menguat. Di pasar obligasi, obligasi pemerintah AS stabil setelah reli hari Rabu, sementara utang Australia dan Selandia Baru menguat. Indeks dolar cenderung datar dan yen menguat terhadap dolar AS pada awal perdagangan Asia”mencerminkan mode "tunggu dan lihat"...