Wednesday, 19 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Wednesday, 19 November 2025 01:40 WIB

Saham Eropa merosot dan ditutup di sekitar level terendah satu bulan pada hari Selasa, memperpanjang aksi jual dari sesi sebelumnya dan mengikuti momentum yang buruk bagi ekuitas global karena kekhawatiran akan sektor teknologi global yang dinilai terlalu tinggi dan suku bunga tinggi oleh Federal Reserve yang menghapus permintaan untuk aset berisiko. STOXX 50 turun 1,9% menjadi 5.540 dan STOXX 600 turun 1,8% menjadi 561. Kerugian ekuitas di Zona Euro terdistribusi secara luas di antara sektor-sektor utama di blok tersebut, dengan Santander, Intesa Sanpaolo, dan ING masing-masing turun lebih...

RECENT NEWS
Nikkei Melejit 4,8%, Tembus 47.944!
Monday, 6 October 2025 14:24 WIB | Nikkei 225

Indeks Nikkei 225 ditutup melonjak 4,8% ke level 47.944,76 pada perdagangan Senin (06/10), mencetak lonjakan harian terbesar sejak April. Kenaikan ini dipimpin oleh saham-saham sektor industri berat dan elektronik yang diuntungkan dari ekspektasi stimulus fiskal baru setelah Sanae Takaichi diposisikan sebagai Perdana Menteri Jepang berikutnya. Sentimen pasar terdorong oleh harapan bahwa pemerintahan Takaichi yang cenderung pro-stimulus akan mendukung pertumbuhan ekonomi, sementara Bank of Japan diperkirakan menunda kenaikan suku bunga. Saham seperti Mitsubishi Heavy Industries dan Tokyo...

Hang Seng Tertekan Shutdown AS
Monday, 6 October 2025 09:52 WIB | HANG SENG

Kebuntuan politik di Washington bikin pasar saham Hong Kong goyah. Indeks Hang Seng turun 0,6% pagi ini jadi 26.976,92, dipicu kekhawatiran soal penutupan pemerintah AS yang memicu pelarian ke aset aman seperti emas. Tekanan lebih dalam terasa di sektor teknologi, dengan Hang Seng Tech ambles 1,5%. Saham-saham besar seperti SMIC, Kuaishou, Li Auto, dan BYD kompak melemah hingga lebih dari 3%. Di sisi lain, saham-saham safe haven justru bersinar. Zijin Mining, tambang emas raksasa, melonjak 4% karena emas terus diburu di tengah ketidakpastian AS. Tencent dan Meituan juga berhasil menghijau,...

Pasar Asia Melonjak: Yen Jatuh, Emas, dan Saham Melejit!
Monday, 6 October 2025 08:00 WIB | Asia

Saham Asia melonjak ke level tertinggi baru, dipimpin oleh Nikkei 225 Jepang, yang melonjak lebih dari 4% setelah terpilihnya anggota parlemen pro-stimulus Sanae Takaichi sebagai perdana menteri berikutnya. Pergeseran politik yang tak terduga ini meningkatkan optimisme investor, mendorong keuntungan di seluruh kawasan dan mendorong indeks saham MSCI Asia mencapai rekor. Sementara itu, yen Jepang melemah tajam terhadap dolar AS dan euro, meluncur menuju level psikologis kunci 150 terhadap dolar AS karena kekhawatiran tentang penundaan kenaikan suku bunga Bank of Japan meningkat.Emas...

Takaichi Menang, Saham Jepang Meroket!
Monday, 6 October 2025 07:28 WIB | Nikkei 225

Saham Jepang melonjak hampir 3% pada perdagangan awal Senin(6/10) setelah politisi pro-stimulus Sanae Takaichi memenangkan pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal. Kemenangan ini membuka jalan bagi Takaichi untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang dan memicu optimisme pasar atas potensi peningkatan belanja fiskal dan stimulus ekonomi. Yen melemah 1,2% terhadap dolar, mendekati level 150-titik psikologis penting bagi pasar valuta asing. Sementara itu, imbal hasil obligasi Jepang diperkirakan akan naik karena ekspektasi peningkatan penerbitan utang di bawah kepemimpinan...

Dow Jones Perpanjang Rekor Tertinggi
Saturday, 4 October 2025 03:41 WIB | S & P 500

S&P 500 ditutup relatif datar pada hari Jumat. Dow Jones memperpanjang rekor tertingginya dengan naik 240 poin dan berakhir di level 46.758 setelah sempat melampaui 47.000 selama sesi tersebut. Sementara itu, Nasdaq melemah 0,3% seiring penutupan pemerintah AS memasuki hari ketiga. Tekanan datang dari perusahaan-perusahaan teknologi besar, dengan Palantir Technologies memimpin penurunan S&P 500, turun 7,5%, sementara Tesla dan Nvidia masing-masing turun 1,4% dan 0,7%. Applied Materials turun 2,7% setelah peringatan penurunan pendapatan sebesar $600 juta terkait pembatasan ekspor...