Tuesday, 28 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Tuesday, 28 October 2025 07:34 WIB

Saham Jepang turun tipis setelah mencetak rekor baru sehari sebelumnya, karena investor mulai ambil untung. Nikkei 225 melemah sekitar 0,3% ke 50.383, sementara Topix turun 0,5% ke 3.308, terseret saham elektronik dan sektor jasa. Setelah euforia Nikkei tembus 50.000 untuk pertama kalinya, fokus pasar sekarang langsung pindah ke pertemuan Perdana Menteri Sanae Takaichi dan Presiden AS Donald Trump di Tokyo. Pertemuan itu diperkirakan akan membahas kerja sama pertahanan dan kemungkinan investasi Jepang di AS  dua hal yang bisa jadi katalis baru buat pasar kalau hasilnya konkret. Di sisi...

RECENT NEWS
Nikkei Melemah, Sektor Chip Tertekan
Friday, 10 October 2025 14:02 WIB | Nikkei 225

Saham Jepang ditutup turun pada Jumat(10/10) setelah sektor semikonduktor terkena aksi jual karena kekhawatiran valuasi yang terlalu tinggi dan pelemahan Philadelphia Semiconductor Index. Topix merosot 1,8% ke 3.197,59, sementara Nikkei turun 1% ke 48.088,80. Sony Group menjadi penekan terbesar Topix dengan penurunan 4%. Dari 1.672 saham di Topix, 155 naik, 1.490 turun, dan 27 stagnan”menunjukkan tekanan jual yang merata. Di saham korporasi, Seven & i turun 3,5% setelah memangkas proyeksi setahun penuh di bawah ekspektasi analis karena bisnis minimarket domestik melemah. Sebaliknya,...

Hangseng terseret raksasa tech
Friday, 10 October 2025 10:01 WIB | HANG SENG

Indeks Hang Seng melemah 0,9% ke 26.518,27 pada Jumat(10/10) pagi (09.50 waktu setempat), mengikuti jeda reli di Wall Street dan kekhawatiran bahwa euforia AI membuat valuasi terlalu mahal. Tekanan terbesar datang dari saham teknologi besar: Baidu -3,2%, Alibaba -2,2%, JD.com -1,9%, disusul Li Auto -3,3% dan Zijin Mining -4,5%. Indeks Hang Seng Tech ikut turun 2,3%, menempatkan Hang Seng di jalur penurunan mingguan terburuk dalam 10 minggu. Sejumlah saham menahan pelemahan lebih dalam: Pop Mart +1,6%, Trip.com +0,2%, dan Hang Seng Bank +0,2%-melanjutkan lonjakan 26% sehari sebelumnya...

Nikkei Lesu Usai Wall Street Turun
Friday, 10 October 2025 07:39 WIB | Nikkei 225

Indeks Nikkei melemah 0,4% ke 48.397,29 pada awal perdagangan, mengikuti penurunan Wall Street semalam yang memicu sentimen risk-off. Menurut analis Commerzbank Research, pasar masih mencari katalis baru di tengah minimnya rilis data AS akibat penutupan pemerintah, sehingga arah jangka pendek cenderung hati-hati. Sejumlah saham memimpin penurunan: SBI Holdings -3,6%, Sugi Holdings -3,3%, dan Sumitomo Forestry -2,7%. Di pasar valas, USD/JPY berada di sekitar 153,15 (vs 153,08 di New York), menandakan yen yang tetap lemah-sebuah faktor yang biasanya membantu eksportir, namun belum cukup...

Asia Lesu, Wall Street Redup
Friday, 10 October 2025 07:35 WIB | Asia

Pasar Asia-Pasifik mayoritas melemah pada Jumat(10/10), mengikuti penurunan Wall Street saat investor menilai kondisi ekonomi. Nikkei 225 -0,33% dan Topix -0,92%; ASX 200 Australia -0,26%. Kontrak berjangka Hang Seng mengisyaratkan pembukaan lebih rendah di 26.354 (vs penutupan sebelumnya 26.752,59). Dari Korea, Kospi +0,66% usai libur, sementara Kosdaq -0,37%. Di AS semalam, reli jeda seiring S&P 500 dan Nasdaq Composite mundur dari rekor intraday. Indeks pasar umum -0,28% ke 6.735,11 dan indeks teknologi -0,08% ke 23.024,63, sedangkan Dow Jones -0,52% (-243,36 poin) ke 46.358,42....

S&P 500 dan Nasdaq Mundur dari Rekor Tertinggi
Friday, 10 October 2025 03:41 WIB | S & P 500

Saham AS melemah pada hari Kamis karena investor mencerna optimisme seputar AI, pemangkasan suku bunga, dan penutupan pemerintah yang masih berlangsung. S&P 500 melemah 0,3%, Nasdaq 100 melemah 0,1%, mundur dari rekor tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya, dan Dow Jones melemah 243 poin. Sentimen pasar melemah akibat penutupan pemerintah, yang telah menunda rilis data ekonomi utama, mengalihkan fokus ke laporan keuangan kuartal ketiga mendatang untuk mendapatkan wawasan tentang ekonomi dan reli yang didorong oleh AI. Apple, Alphabet, Tesla, dan Walmart semuanya melemah lebih dari...