Tuesday, 09 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Pasar Asia Gelisah, Ada Apa di Balik Hati-Hatinya Investor?
Monday, 8 December 2025 07:30 WIB | MARKET UPDATE |Asia

Pasar saham Asia memulai minggu ini dengan langkah berhati-hati. Indeks MSCI Asia turun tipis 0,1%, sejalan dengan pelemahan indeks berjangka AS. Australia ikut melemah, sementara Nikkei 225 Jepang turun 0,4% di tengah laporan bahwa ekonomi Jepang kembali menyusut pada kuartal ketiga. Situasi ini diperburuk oleh hubungan Jepang-Tiongkok yang memanas, terutama setelah insiden pesawat tempur Tiongkok yang mengarahkan radar kendali tembakan ke jet Jepang.

Kewaspadaan investor juga semakin meningkat karena pasar global sudah melayang dekat level tertingginya, didorong oleh reli saham berbasis AI sepanjang tahun ini. Minggu ini, para pelaku pasar menunggu keputusan penting dari sejumlah bank sentral, mulai dari Australia hingga AS dan Brasil. Meskipun Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga, ketidakpastian untuk tahun 2026 masih besar. Para analis Barclays menilai bahwa tahun tersebut kemungkinan akan menjadi periode suku bunga tinggi yang bertahan lama, kecuali inflasi benar-benar melemah.

Ketegangan geopolitik di Asia menjadi perhatian utama. Selain insiden militer Jepang-Tiongkok, pasar juga menunggu data perdagangan terbaru Tiongkok untuk mengukur kesehatan ekonomi negara itu. Di Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa Uni Eropa dapat mengambil langkah keras-termasuk tarif-jika Tiongkok tidak menangani ketidakseimbangan perdagangan yang makin melebar. Sementara itu, emas naik tipis setelah bank sentral Tiongkok menambah cadangan untuk bulan ke-13, sedangkan minyak tetap stabil di atas $60 per barel.

Di Amerika Serikat, S&P 500 naik 0,2% menuju rekor tertinggi setelah data inflasi sesuai perkiraan. Namun imbal hasil obligasi 10 tahun AS justru naik ke 4,14%, menutup minggu terburuk sejak April. Analis memperingatkan bahwa yield bisa menembus 4,5% jika dorongan fiskal pemerintahan Trump sebelumnya, pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan momentum reflasi global terus berlanjut. Jika itu terjadi dalam waktu cepat, tekanan terhadap pasar saham bisa semakin besar. (az)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Saham Asia Galau, Apa yang Ditakutkan dari The Fed?...
Tuesday, 9 December 2025 07:37 WIB

Saham-saham Asia bergerak melemah pada perdagangan Selasa karena pelaku pasar mulai cemas soal arah pelonggaran kebijakan The Fed ke depan, bukan hanya soal pemangkasan suku bunga yang hampir pasti te...

Saham AS Memulai Pekan Ini dengan Merosot...
Tuesday, 9 December 2025 04:06 WIB

Saham AS melanjutkan pelemahannya dan ditutup melemah pada hari Senin, dengan S&P 500 turun 0,3%, Dow Jones turun 0,4%, dan Nasdaq melemah 0,2% karena investor mempertimbangkan kembali arah kebija...

Pasar Eropa Sedikit Melemah seiring Pasar Menunggu Keputusan The Fed...
Tuesday, 9 December 2025 00:19 WIB

  Saham-saham Eropa ditutup sedikit melemah pada hari Senin (8/12) karena investor global berfokus pada keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS minggu ini. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa unt...

Pasar Eropa Lesu Di Awal Pekan, Semua Mata Tertuju Ke The Fed...
Monday, 8 December 2025 15:30 WIB

Saham Eropa melemah pada bel pembukaan perdagangan hari Senin(8/12) karena investor global fokus pada keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS minggu ini. Stoxx 600 pan-Eropa terakhir terlihat ...

Bursa AS Menguat, Akhir Pekan Ditutup di Level Lebih Tinggi...
Saturday, 6 December 2025 04:09 WIB

Saham AS ditutup menguat pada hari Jumat(5/12) dengan S&P 500 naik 0,2%, Nasdaq naik 0,4%, dan Dow Jones naik 0,2% karena data PCE yang lemah dan sentimen positif Michigan memperkuat kemungkinan p...

LATEST NEWS
Dolar AS Melemah, Komoditas Dapat Angin Segar

Dolar AS melemah pada perdagangan hari ini, setelah beberapa sesi sebelumnya sempat bergerak menguat didukung kenaikan imbal hasil obligasi AS. Pelemahan greenback membuat investor mulai mengurangi posisi aman di dolar dan perlahan beralih ke aset...

Suku Bunga Australia Di-freeze, Tapi Inflasi Masih Ngamuk?

Bank sentral Australia (RBA) kembali menahan suku bunga acuan di 3,6% untuk ketiga kalinya berturut-turut dalam pertemuan terakhir tahun ini, Selasa(9/12). Keputusan ini diambil bulat oleh sembilan anggota dewan di tengah kombinasi tekanan inflasi...

Emas Diisyaratkan "Ngerem" di 2026, Benarkah?

Kenaikan harga emas diperkirakan akan melambat tahun depan setelah reli besar sepanjang 2025 yang disebut analis sebagai kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Analis di State Street Investment Management memperkirakan emas akan cenderung...

POPULAR NEWS
Pasar Eropa Lesu Di Awal Pekan, Semua Mata Tertuju Ke The Fed
Monday, 8 December 2025 15:30 WIB

Saham Eropa melemah pada bel pembukaan perdagangan hari Senin(8/12) karena investor global fokus pada keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS...

Pasar Asia Gelisah, Ada Apa di Balik Hati-Hatinya Investor?
Monday, 8 December 2025 07:30 WIB

Pasar saham Asia memulai minggu ini dengan langkah berhati-hati. Indeks MSCI Asia turun tipis 0,1%, sejalan dengan pelemahan indeks berjangka AS....

Trump Kesal ke Zelenskiy, Bilang Rusia 'Baik-Baik Saja' dengan Proposal Damai
Monday, 8 December 2025 07:54 WIB

Presiden AS Donald Trump mengaku kecewa dengan cara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menanggapi proposal perdamaian yang ditawarkan Washington...

Surplus perdagangan Tiongkok melampaui $1 triliun meskipun Trump berupaya menahannya.
Tuesday, 9 December 2025 04:16 WIB

Surplus perdagangan Tiongkok melonjak di atas $1 triliun pada bulan November untuk pertama kalinya, meskipun perang dagang global yang sedang...