
Saham Asia diperdagangkan dalam kisaran ketat pada pembukaan setelah kerugian di Wall Street karena tanda-tanda kelelahan merayapi reli ekuitas yang dipicu oleh AI.
Saham di Jepang dan Australia sedikit menguat sementara saham di Korea Selatan melemah. S&P 500, Nasdaq 100, dan indeks saham global masing-masing turun 0,3% pada hari Rabu, melanjutkan penurunan dari hari sebelumnya.
Indeks perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS menguat melawan suasana pesimis di Wall Street dan naik 2,8%. Indeks berjangka ekuitas untuk Hong Kong melemah karena kota tersebut kembali normal setelah Topan Super Ragasa. Klaim asuransi dari topan tersebut dapat mencapai $50 juta hingga $100 juta, menurut Bloomberg Intelligence.
Imbal hasil Treasury stabil setelah naik melintasi kurva pada sesi sebelumnya. Indeks dolar melemah 0,1% setelah menguat pada hari Rabu. Investor juga akan fokus pada penjualan obligasi pemerintah Jepang 40 tahun pada hari Kamis.
Penurunan pada hari Rabu menandakan jeda bagi lonjakan yang didorong oleh AI yang telah mengangkat S&P 500 sekitar 12% tahun ini karena investor beralih ke saham-saham seperti Nvidia Corp. Momentum itu tampaknya menghilang pada hari Rabu karena para pedagang menunggu katalis baru di tengah risiko yang berasal dari perlambatan pasar tenaga kerja hingga inflasi yang stagnan.
"Waktu habis," kata Craig Johnson dari Piper Sandler. "Tren kenaikan yang kuat belum berakhir. Namun, profil risiko-imbalan jangka pendek menjadi lebih terkompresi karena saham-saham memperpanjang kenaikan sementara momentum yang mendasarinya memudar." (azf)
Sumber: Bloomberg.com
Indeks di Jepang, Korea Selatan, dan Australia semuanya dibuka melemah, bahkan ketika indeks kawasan tersebut bersiap untuk kenaikan ketiganya dalam empat minggu. S&P 500 ditutup 1,7% lebih rendah...
Saham AS anjlok pada hari Kamis(13/11), dengan S&P 500 turun 1,5%, Nasdaq turun 1,9%, dan Dow Jones kembali mencatatkan rekor tertingginya setelah melemah 1,5% di tengah aksi jual saham-saham yang...
Baik STOXX 50 maupun STOXX 600 membalikkan kenaikan awal dan ditutup masing-masing melemah 0,6% dan 0,8% pada hari Kamis, mundur dari rekor tertinggi baru yang dicapai di awal sesi di tengah hasil per...
Pedagang Wall Street bersiap menghadapi gelombang rilis ekonomi setelah berakhirnya penutupan AS yang mendorong saham lebih rendah dan imbal hasil obligasi lebih tinggi di tengah kekhawatiran apakah d...
Saham Eropa melanjutkan penguatan untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Kamis, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 naik hampir 0,2% ke rekor tertinggi baru. Penguatan ini mencerminkan sentime...
Harga silver pada Jumat, 14 November 2025, terus merangkak naik dan bergerak di kisaran USD 52-53 per troy ounce. Silver naik sekitar 1,2% ke level USD 52,95 per ons dan sedang menuju kenaikan mingguan hampir 10%. Ini menjadikannya salah satu pekan...
Pasangan EUR/USD bergerak dalam rentang yang sempit selama sesi Asia hari Jumat(14/11). Pasangan ini terlihat lebih banyak konsolidasi setelah penguatan kuat ke level tertinggi lebih dari dua minggu yang tercapai sehari sebelumnya. Secara harga,...
Pada Jumat, 14 November 2025, harga silver dunia terus bergerak naik dan bertahan dekat area puncak tahun ini, di sekitar USD 52-53 per troy ounce. Dalam sepekan, silver sudah melonjak hampir 10%, menjadikannya salah satu performa mingguan terbaik...
Optimisme pasar keuangan global meningkat setelah data terbaru menunjukkan peluang kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga...
Para pejabat Federal Reserve semakin terpecah belah mengenai apakah akan memangkas suku bunga pada bulan Desember, lapor Nick Timiraos dari Wall...
Para anggota DPR kembali ke Washington pada hari Selasa(11/11), setelah reses selama 53 hari, menghadapi kepadatan di bandara-bandara yang ramai di...
S&P 500 menguat 0,3% dan Dow Jones melonjak 630 poin ke rekor tertinggi baru, sementara Nasdaq melemah 0,3% karena investor beralih dari saham...