Saham AS anjlok pada hari Jumat, karena investor bereaksi terhadap laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang lemah dan gelombang tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Trump. S&P 500 dan Nasdaq turun 1,6% dan 2,2%, penurunan tertajam sejak April, sementara Dow Jones turun 542 poin. Jumlah penggajian hanya naik 73.000 pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi, dengan revisi penurunan tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang menandakan pelemahan pasar tenaga kerja yang lebih dalam. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dan peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan September...
Harga emas naik di atas $2.998 per ons pasca data Retail Sales rilis. Hal ini didukung oleh faktor Geopolitik yang semakin memanas, Tarif Trump dan hasil data Retail Sales AS yang melemah, dapat mengangkat pergerakan harga Emas naik. Risiko geopolitik baru mendorong harga emas batangan setelah AS mengatakan akan melanjutkan serangannya terhadap Houthi Yaman hingga mereka menghentikan serangan terhadap pengiriman di Laut Merah. Sumber: Newsmaker.id
Harga perak Turun setelah melanjutkan momentum kenaikannya untuk hari keempat berturut-turut, selama jam perdagangan Eropa pada hari Senin. Meskipun demikian, potensi penurunan logam putih tersebut tampaknya terbatas karena ketidakpastian ekonomi atas dampak perang dagang global dan Greenback yang melemah. Sumber: Newsmaker.id
Emas naik di atas $2.980 per ons pada hari Senin(17/03), bertahan di dekat level rekor, di tengah permintaan safe haven yang kuat. Risiko geopolitik baru mendorong harga emas batangan setelah AS menyatakan akan melanjutkan serangan terhadap Houthi Yaman hingga mereka menghentikan serangan terhadap pengiriman di Laut Merah. Selain itu, kekhawatiran atas meningkatnya perang dagang, yang dipicu oleh pertukaran tarif antara AS dan mitra dagang utamanya, semakin memperkuat daya tarik emas sebagai safe haven. Sumber: Newsmaker.id
Harga perak (XAG/USD) Turun setelah melanjutkan momentum kenaikannya untuk hari keempat berturut-turut, selama jam perdagangan Eropa pada hari Jumat (14/3). kenaikan Perak dibatasi karena Dolar AS (USD) terus menguat. USD yang lebih kuat membuat Perak lebih mahal bagi pembeli asing, yang berpotensi meredam permintaan Sumber: Newsmaker.id
Gold was above $2,995 an ounce on Friday in the trading session. It appears poised to post a strong gain for the second straight week. Meanwhile, Investors remain concerned about the potential economic impact of US President Donald Trump's aggressive trade policies.This, along with speculation that the Federal Reserve (Fed) will cut interest rates several times in 2025, turned out to be the main factors that acted as a driver for the non-yielding yellow metal. Source: Newsmaker.id