Tuesday, 09 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Sentimen Positif Angkat Brent di Tengah Waspada Data AS
Tuesday, 9 September 2025 16:07 WIB | MARKET ANALYSIS |Minyak WTIbrent oil

Harga minyak Brent bergerak naik pada perdagangan Selasa (9/9). Kenaikan ini didukung oleh ekspektasi pasar bahwa permintaan energi global tetap solid di tengah tanda-tanda perlambatan produksi dari beberapa negara produsen utama.

Investor juga mencermati perkembangan pasokan dari OPEC+ serta data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk inflasi dan tenaga kerja, yang dapat memengaruhi arah kebijakan The Fed dan selera risiko pasar. Pergerakan ini menambah sentimen positif bagi komoditas energi setelah pekan lalu harga sempat tertekan oleh kekhawatiran pelemahan ekonomi global.

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Perak Tertahan di Level Tertinggi Sejak 2011...
Tuesday, 9 September 2025 16:40 WIB

Harga perak bertahan di kisaran $41,2 per ons pada Selasa (9/9), berada di di dekat level tertinggi sejak 2011. Kenaikan ini ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve, yang mendoron...

Rekor Baru Emas, $3.700 Jadi Incaran...
Tuesday, 9 September 2025 14:49 WIB

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru pada hari Selasa (9 September), didorong oleh melemahnya dolar dan penurunan imbal hasil obligasi di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga The Fed...

Emas Menguat diatas $3.600, Investor Cari Aset Aman...
Monday, 8 September 2025 19:27 WIB

Harga emas saat ini bergerak naik didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Tekanan dari gejolak politik serta prospek pemangkasan suku bunga The Fed bulan...

EMAS 3600 SEDANG MELEDAK!...
Monday, 8 September 2025 14:25 WIB

Emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $3.600, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, melemahnya dolar, dan permintaan safe haven. Momentum tetap kuat, dengan aliran dana in...

Produksi Naik Moderat, Pasar Tenang...
Monday, 8 September 2025 10:42 WIB

OPEC+ sepakat menambah produksi 137 ribu barel per hari mulai Oktober 2025. Kenaikan ini lebih pelan dibanding bulan-bulan sebelumnya dan diputuskan oleh delapan anggota inti, sebagai langkah lanjutan...

LATEST NEWS
Minyak Naik Seiring Serangan Israel di Qatar Mengangkat Kembali Premi Risiko

  Harga minyak melonjak pada hari Selasa (9/9) setelah serangan Israel di Qatar meningkatkan konflik di Timur Tengah, sumber sekitar sepertiga pasokan dunia, sehingga meningkatkan premi risiko geopolitik untuk minyak mentah. Harga West Texas...

Revisi Data NFP Tahunan Tunjukkan Pelemahan Ketenagakerjaan AS

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa (9/9) bahwa estimasi awal revisi patokan nasional Statistik Ketenagakerjaan Saat Ini (CES) terhadap total ketenagakerjaan Nonpertanian untuk Maret 2025 adalah -911.000, atau -0,6%. Biro...

Saham AS Sedikit Menguat, Revisi Ketenagakerjaan Dipantau

Saham AS sedikit menguat pada hari Selasa (9/9), dengan tiga indeks utama menguat sekitar 0,1%, karena investor terus berspekulasi pada penurunan suku bunga Federal Reserve minggu depan. Pasar juga menunggu revisi awal BLS terhadap tingkat...

POPULAR NEWS
Revisi NFP Jadi Sinyal Rate Cut 50 bps?
Tuesday, 9 September 2025 04:05 WIB

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) akan menerbitkan revisi acuan awal tahun 2025 untuk Data Survei Perusahaan pada hari Selasa, 9...

Serangan Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina
Monday, 8 September 2025 17:12 WIB

Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv sebagai bagian dari serangan semalam, kata Kementerian Energi Ukraina...

Wall Street Menguat Jelang Data Inflasi
Tuesday, 9 September 2025 03:36 WIB

Wall Street mengawali pekan ini dengan penguatan pada hari Senin karena investor bersiap menghadapi pekan yang sarat data, termasuk dua laporan...

Pasar Asia Menguat, Fokus Jepang & China
Monday, 8 September 2025 07:32 WIB

Pasar Asia-Pasifik mayoritas diperdagangkan menguat pada Senin(8/9), seiring investor mencerna pengunduran diri Perdana Menteri Jepang Shigeru...