Friday, 21 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
The Fed Khawatir dengan Pemangkasan Suku Bunga
Friday, 21 November 2025 04:48 WIB | FISCAL & MONETARY |Federal Reserve

Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis mengatakan ia merasa khawatir dengan pemangkasan suku bunga mengingat inflasi yang terlalu tinggi, yang paling banter stabil dan dalam beberapa hal semakin memburuk. Pernyataan ini menandakan keengganan untuk mendukung penurunan biaya pinjaman ketiga berturut-turut bulan depan.

"Kekhawatiran saya adalah tentang terlalu banyak pemangkasan suku bunga dalam jangka pendek dan mengandalkan ... kenaikan inflasi yang kita lihat bersifat sementara," kata Goolsbee kepada wartawan dalam sebuah wawancara virtual. "Saya tidak bersikap hawkish dalam hal suku bunga dalam jangka menengah: Saya pikir suku bunga akan turun, bisa turun, (tetapi) kita harus melewati periode ini."

Ketua The Fed, Jerome Powell, memimpin bank sentral AS yang terpecah belah antara mereka yang merasa pasar tenaga kerja yang mendingin dapat memburuk tanpa penurunan suku bunga, dan mereka yang merasa bahwa kekhawatiran yang lebih mendesak adalah inflasi. Beberapa pembuat kebijakan The Fed telah mengisyaratkan bahwa mereka akan menentang mempertahankan suku bunga, seperti yang diperkirakan pasar keuangan saat ini; beberapa lainnya mengatakan mereka akan menentang penurunan suku bunga lebih lanjut.

Goolsbee tahun ini adalah salah satu dari 12 pemilih penentu suku bunga The Fed, dan ia memilih bersama mayoritas pada bulan September dan Oktober untuk menurunkan suku bunga jangka pendek guna mencegah pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut.

Pada hari Kamis, ia mengatakan kepada para wartawan bahwa setelah penurunan suku bunga pada bulan September, ia merasa The Fed hanya perlu melakukan satu kali pemotongan lagi pada akhir tahun. Pada bulan Oktober, ketika ia memilih pemotongan suku bunga kedua yang membawa kisaran suku bunga kebijakan ke level saat ini di 3,75%-4,00%, ia mengatakan bahwa ia berpikir bahwa - bahkan tanpa data resmi selama penutupan pemerintah AS - pasar tenaga kerja mungkin cukup stabil dan hanya mereda secara bertahap.

Laporan pekerjaan bulan September, yang diterbitkan pada hari Kamis setelah penundaan satu setengah bulan, membuktikan anggapan tersebut, ujarnya.

Goolsbee menambahkan bahwa ia tetap khawatir dengan peningkatan inflasi sektor jasa, sebagaimana terpantau oleh data yang dipublikasikan sebelum penutupan pemerintah, dan prihatin dengan kurangnya data inflasi sejak saat itu, karena hanya ada sedikit sumber data harga yang dapat diandalkan dan tidak resmi.

Pemerintah tidak akan menerbitkan pembaruan inflasi hingga hari kedua pertemuan kebijakan The Fed pada 9-10 Desember, dan tidak akan menerbitkan laporan pasar kerja komprehensif lainnya hingga seminggu kemudian.(cay)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
The Fed Nekat Cut Rate di Tengah Kekhawatiran Inflasi...
Thursday, 20 November 2025 04:06 WIB

Federal Reserve yang terpecah belah memangkas suku bunga bulan lalu, meskipun banyak pembuat kebijakan memperingatkan bahwa menurunkan biaya pinjaman lebih lanjut dapat berisiko melemahkan upaya untuk...

Trump mengatakan ia ingin sekali memecat Ketua The Fed, Powell...
Thursday, 20 November 2025 01:37 WIB

Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu kembali mempertegas kritiknya terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, karena tidak menurunkan suku bunga lebih cepat. Ia mengatakan: "Sejujurnya, saya ingin seka...

Risalah Rapat Fed akan menyoroti prospek suku bunga...
Wednesday, 19 November 2025 23:03 WIB

Risalah rapat kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) pada 28-29 Oktober akan dipublikasikan pada hari Rabu pukul 19.00 GMT. Bank sentral AS memutuskan untuk memangkas suku bu...

Antara Inflasi,Resesi dan Ekonomi Global...
Tuesday, 18 November 2025 23:13 WIB

Perekonomian global memasuki fase rapuh,pertumbuhan melambat, sementara bayang-bayang resesi belum benar-benar hilang. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia hanya sekitar 2,3% pada 2025,...

The Fed perlu bergerak perlahan dengan pemangkasan suku bunga...
Monday, 17 November 2025 22:52 WIB

Wakil Ketua Federal Reserve, Philip Jefferson, mengatakan pada hari Senin bahwa bank sentral AS perlu "melanjutkan secara perlahan" dengan pemangkasan suku bunga lebih lanjut karena bank sentral sedan...

LATEST NEWS
Emas Nge-Rem Dulu, Ini Yang ditunggu!

Emas bergerak stabil di kisaran $4.070 per troy ons setelah data tenaga kerja AS keluar dengan hasil campuran. Job growth September lebih kuat dari perkiraan, tapi pengangguran ikut naik, jadi sinyalnya nggak benar-benar bullish atau bearish buat...

Nikkei Turun 2,2% Ikuti Kejatuhan Wall Street

Indeks Nikkei Jepang melemah 2,2% ke level 48.720,59 pada perdagangan pagi, mengikuti penurunan tajam di Wall Street semalam. Sentimen negatif masih dipicu kekhawatiran baru soal potensi "gelembung" saham-saham berbasis AI, yang mendorong investor...

Trump Bikin California Murka soal Pengeboran Laut

Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana besar untuk memperluas izin pengeboran minyak dan gas lepas pantai di perairan Amerika, termasuk di depan pantai California. Padahal, pemerintah California sangat menolak pengeboran di sepanjang garis...

POPULAR NEWS
AI Bikin Panik Lagi, Pasar Eropa Ikut Merosot
Tuesday, 18 November 2025 15:39 WIB

Bursa Eropa dibuka melemah pada hari Selasa(18/11) karena pasar global melemah akibat kekhawatiran baru atas saham-saham terkait AI. Stoxx 600...

Pengangguran AS Naik Tipis, Klaim Tembus 232 Ribu
Tuesday, 18 November 2025 17:23 WIB

Klaim pengangguran awal di Amerika Serikat mencapai 232 ribu untuk pekan yang berakhir pada 18 Oktober, berdasarkan data dari situs web Departemen...

The Fed Nekat Cut Rate di Tengah Kekhawatiran Inflasi
Thursday, 20 November 2025 04:06 WIB

Federal Reserve yang terpecah belah memangkas suku bunga bulan lalu, meskipun banyak pembuat kebijakan memperingatkan bahwa menurunkan biaya...

Saham AS Ditutup Menguat Setelah Sesi Volatil
Thursday, 20 November 2025 04:21 WIB

Saham AS ditutup menguat pada sesi Rabu yang volatil, membalikkan sebagian aksi jual tajam dari empat sesi sebelumnya karena pasar mencerna rilis...