
Perak (XAG/USD) masih bergerak di dekat level tertingginya sejak pertengahan Oktober, didukung kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga global dan melemahnya Dolar AS. Prospek suku bunga yang lebih rendah membuat aset tanpa imbal hasil seperti perak dan emas jadi relatif lebih menarik dibanding obligasi. Di saat yang sama, kekhawatiran terhadap ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik mendorong sebagian investor mencari "safe haven alternatif" selain emas, dan perak ikut kecipratan aliran dana tersebut.
Secara fundamental, perak punya keunggulan ganda: bukan hanya logam mulia untuk lindung nilai inflasi dan pelemahan mata uang, tapi juga logam industri yang banyak digunakan di sektor panel surya, elektronik, dan kendaraan listrik. Permintaan jangka panjang dari transisi energi hijau dan teknologi ini menjadi cerita besar yang menopang outlook perak, meski data ekonomi jangka pendek kadang memicu fluktuasi harga. Selama narasi "suku bunga ke depan cenderung lebih rendah" dan permintaan industri tetap kuat, perak berpeluang tetap menjadi salah satu aset yang dilirik dalam portofolio komoditas investor.
Di sisi lain, aliran dana ke produk investasi berbasis perak-seperti ETF dan instrumen derivatif-juga ikut menopang harga. Saat investor mulai melakukan diversifikasi dari saham teknologi dan obligasi pemerintah, sebagian dana bergeser ke logam mulia, termasuk perak, untuk menyeimbangkan risiko portofolio. Jika tren ini berlanjut, potensi perak untuk mempertahankan penguatannya masih cukup terbuka, terutama bila data ekonomi berikutnya kembali menguatkan skenario pelonggaran kebijakan moneter di negara-negara utama. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Perak (XAG/USD) sedikit melemah pada hari Kamis(27/11), diperdagangkan di kisaran $53,25, turun 0,15% pada saat penulisan. Logam mulia ini masih berada dalam kisaran di tengah likuiditas yang tipis te...
Harga perak diperdagangkan tepat di bawah US$53 per ons pada hari Kamis(27/11), kembali mendekati rekor tertinggi. Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya keyakinan pasar bahwa Federal Reserve AS ...
Perak (XAG/USD) bergerak menguat tajam pada hari Rabu ini, diperdagangkan di kisaran $52,45 pada saat penulisan, naik 2,00% hari ini. Logam mulia ini melanjutkan momentum bullish-nya, didukung oleh pe...
Harga perak (XAG/USD) melanjutkan reli tiga hari dan bergerak mendekati US$52,00 per troy ons pada sesi Asia hari Rabu(26/11). Penguatan ini terjadi karena imbal hasil obligasi AS melemah, dengan yiel...
Perak naik di atas $51 per ons pada hari Selasa, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu minggu karena komentar dovish dari pejabat Federal Reserve memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga ja...
Saham-saham Jepang ditutup melemah tipis pada perdagangan Jumat(28/11), dengan Nikkei 225 turun 0,07% seiring tekanan di sektor Kertas & Pulp, Transportasi, dan Komunikasi. Menariknya, di tengah pelemahan indeks, masih ada saham-saham yang...
Dolar AS melemah dan menuju salah satu pekan terburuknya sejak pertengahan tahun seiring pasar makin yakin Federal Reserve bakal memangkas suku bunga pada Desember. Ekspektasi pelonggaran kebijakan ini muncul setelah serangkaian data menunjukkan...
Perak (XAG/USD) masih bergerak di dekat level tertingginya sejak pertengahan Oktober, didukung kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga global dan melemahnya Dolar AS. Prospek suku bunga yang lebih rendah membuat aset tanpa imbal hasil seperti...
Pemerintah AS mencatat defisit yang lebih tinggi sebesar $284 miliar untuk bulan Oktober dalam laporan yang tertunda dan terdampak oleh penutupan...
Panggilan telepon berturut-turut antara Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Jepang dan Tiongkok sejauh ini belum banyak meredakan...
Pasar saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/11) dengan Stoxx Europe menguat 1,06%, DAX Jerman menguat 0,98%, FTSE 100 menguat 0,85%,...
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat pada hari Selasa(25/11) setelah kembali mencatatkan kenaikan, dengan para pedagang mengevaluasi...