
Silver saat ini tercatat berada di level sekitar US$ 41,26 per ons disesi perdagangan Asia pada Selasa, mencatat penurunan ringan sebesar 0,19 % dari perdagangan sebelumnya. Level ini tetap berada di kisaran tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan volatilitas yang moderat namun tetap di bawah tren bullish yang lebih luas.
Penurunan harga silver ini didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed. Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter menekan imbal hasil obligasi, sehingga mengurangi daya tarik aset "safe haven" yang tidak memberikan bunga”seperti silver. Selain itu, dolar AS yang melemah turut memperkuat permintaan investasi terhadap logam mulia”fenomena yang juga terbukti mendukung kenaikan harga gold dan silver dalam beberapa waktu belakangan.
Dari sisi fundamental, demand silver terbagi dalam dua kategori utama: investasi dan industri. Permintaan investasi melonjak karena silver semakin dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global. Sementara itu, sektor industri”terutama elektronik dan energi terbarukan”juga mencatat permintaan kuat dari negara-negara seperti China, yang mendorong suplai secara keseluruhan tetap ketat.
Meski persentase penurunan tipis, level harga saat ini menunjukkan bahwa pasar sedang berada dalam fase konsolidasi setelah reli kuat sepanjang tahun ini. Silver secara year-to-date sudah mencatat lonjakan sekitar +45%, menyentuh batas psikologis US$ 40, yang meningkatkan antusiasme pelaku pasar akan potensi breakout ke zona US$ 42 atau lebih tinggi jika sentimen The Fed tetap dovish dan permintaan industri tetap solid.(ayu)
Sumber : Newsmaker.id
Perak diperdagangkan di atas $47,5 per ons pada hari Rabu, mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut karena sentimen penghindaran risiko global mendorong permintaan aset safe haven. Ekuitas global...
Perak turun di bawah $48 per ons pada hari Selasa, merosot untuk sesi ketiga berturut-turut, karena investor mempertimbangkan prospek kebijakan Federal Reserve sambil menilai dampak meredanya ketegang...
Perak (XAG/USD) melemah pada hari Selasa ke kisaran $47,70 per ons, turun 1,10% hari ini, setelah mencoba memperpanjang reli baru-baru ini melampaui level $49,50. Tekanan jual meningkat seiring Dolar ...
Harga perak stabil di kisaran $48,8 per ons pada hari Senin(3/11) setelah pekan lalu mengalami volatilitas tinggi. Investor kini fokus pada prospek kebijakan Federal Reserve setelah The Fed memangkas ...
Perak naik di atas $49 per ons pada hari Jumat dan diperkirakan akan mengakhiri pekan ini sedikit lebih tinggi karena meningkatnya volatilitas pasar mendorong permintaan aset safe haven. Saham global ...
Perak diperdagangkan di atas $47,5 per ons pada hari Rabu, mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut karena sentimen penghindaran risiko global mendorong permintaan aset safe haven. Ekuitas global dan aset berisiko lainnya turun tajam di tengah...
Emas (XAU/USD) bertahan stabil dalam kisaran yang familiar pada hari Rabu karena sentimen risk-off yang ringan di pasar global menopang permintaan untuk logam safe haven ini. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $3.975, pulih...
Dolar AS menguat tipis pada hari Rabu, melanjutkan penguatannya dari pekan lalu di tengah keraguan mengenai prospek pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya tahun ini dan data penggajian swasta yang meredakan kekhawatiran atas kondisi pasar tenaga...
Saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa(4/11), berbalik arah dari kenaikan Wall Street yang dipicu oleh kesepakatan besar Amazon dengan...
Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) terus mengalami kontraksi pada bulan Oktober, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI)...
Saham Eropa dibuka sedikit menguat di bulan November, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 menguat 0,2%, setelah penutupan Oktober mendekati rekor...
Pasar Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Rabu, mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap...