Tuesday, 04 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Defisit & Permintaan Meroket, Perak Siap Tancap Gas!
Monday, 23 June 2025 19:13 WIB | SILVER |PerakSILVER

Harga perak menunjukkan fundamental yang semakin kokoh di pertengahan 2025, didorong oleh defisit pasokan, lonjakan permintaan industri, dan minat investor terhadap aset safe haven. Kombinasi ini menjadikan perak sebagai salah satu logam mulia dengan prospek pertumbuhan paling menjanjikan tahun ini.

Tahun ini menjadi tahun kelima berturut-turut defisit pasokan perak secara global, dengan proyeksi kekurangan mencapai 117“149 juta ounce. Meskipun produksi tambang sedikit meningkat, pertumbuhannya belum mampu mengejar tingginya lonjakan permintaan.

Perak menjadi komponen penting dalam teknologi bersih dan energi masa depan. Kebutuhan untuk panel surya, kendaraan listrik, hingga perangkat elektronik mendorong konsumsi industri perak ke level rekor, diperkirakan mencapai 700 juta ounce pada 2025. Tren ini memperkuat posisi perak bukan hanya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai material strategis global.

Di tengah ketidakpastian geopolitik dan ancaman inflasi, perak kembali dilirik sebagai alternatif safe haven. Arus dana ke ETF perak meningkat, terutama di pasar AS dan India. Selain itu, minat investor ritel terhadap perak fisik juga melonjak, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap daya tahan logam ini di tengah guncangan ekonomi.

Dengan kombinasi faktor positif tersebut, proyeksi harga perak akhir tahun berada di kisaran US$40“50 per ounce, dengan skenario optimis jangka panjang hingga US$77“100. Namun, investor perlu memperhatikan beberapa risiko utama seperti penguatan dolar AS, kebijakan suku bunga The Fed, serta potensi perlambatan global akibat perang dagang dan tensi geopolitik.

Sumber : (mrv@Newsmaker)

RELATED NEWS
Perak turun seiring meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok...
Tuesday, 4 November 2025 22:33 WIB

Perak turun di bawah $48 per ons pada hari Selasa, merosot untuk sesi ketiga berturut-turut, karena investor mempertimbangkan prospek kebijakan Federal Reserve sambil menilai dampak meredanya ketegang...

Perak Tertekan, Dolar Menguat dan Tindakan The Fed Membebani Harga...
Tuesday, 4 November 2025 19:53 WIB

Perak (XAG/USD) melemah pada hari Selasa ke kisaran $47,70 per ons, turun 1,10% hari ini, setelah mencoba memperpanjang reli baru-baru ini melampaui level $49,50. Tekanan jual meningkat seiring Dolar ...

Perak Stabil di $48,8, Dampak Ketegangan AS-Tiongkok Berkurang...
Monday, 3 November 2025 11:13 WIB

Harga perak stabil di kisaran $48,8 per ons pada hari Senin(3/11) setelah pekan lalu mengalami volatilitas tinggi. Investor kini fokus pada prospek kebijakan Federal Reserve setelah The Fed memangkas ...

Perak Masih di Jalur Hijau...
Friday, 31 October 2025 23:13 WIB

Perak naik di atas $49 per ons pada hari Jumat dan diperkirakan akan mengakhiri pekan ini sedikit lebih tinggi karena meningkatnya volatilitas pasar mendorong permintaan aset safe haven. Saham global ...

Perak Tahan Kekuatan, Tapi Tantangan Masih Menanti...
Thursday, 30 October 2025 10:24 WIB

Harga perak pada 30 Oktober 2025 menunjukkan pergerakan yang stabil meski ada ketidakpastian pasar. Setelah beberapa hari mengalami tekanan, perak berhasil pulih sedikit, bergerak di sekitar $23,50 pe...

LATEST NEWS
Kenaikan November menjelang sidang tarif

Pasar dunia mengawali November dengan optimisme, di tengah laporan pendapatan perusahaan yang positif dan hubungan perdagangan yang lebih tenang, sembari menepis rencana OPEC untuk mengakhiri kenaikan produksi dan sidang Mahkamah Agung minggu ini...

Bessent mengatakan suku bunga AS yang tinggi telah menyebabkan resesi perumahan

Sebagian ekonomi AS, khususnya perumahan, mungkin sudah mengalami resesi karena suku bunga yang tinggi, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu, mengulangi seruannya kepada Federal Reserve untuk mempercepat penurunan suku...

Perak turun seiring meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok

Perak turun di bawah $48 per ons pada hari Selasa, merosot untuk sesi ketiga berturut-turut, karena investor mempertimbangkan prospek kebijakan Federal Reserve sambil menilai dampak meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Pekan lalu, The Fed...

POPULAR NEWS
Setelah Rekor Wall Street, Saham Asia Malah Merosot, Kenapa?
Tuesday, 4 November 2025 07:25 WIB

Saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa(4/11), berbalik arah dari kenaikan Wall Street yang dipicu oleh kesepakatan besar Amazon dengan...

Asia Mixed: Nikkei Speeds Up, Kospi Green, HSI Wait & See
Monday, 3 November 2025 08:35 WIB

Asian stock markets moved mixed on Monday, November 3, 2025. Japan led the gains: the Nikkei 225 remained near its record high of around 52.4...

Awal November: Saham Eropa Menguat Tipis
Monday, 3 November 2025 16:23 WIB

Saham Eropa dibuka sedikit menguat di bulan November, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 menguat 0,2%, setelah penutupan Oktober mendekati rekor...

PMI Manufaktur ISM AS Turun ke 48,7 pada Oktober vs. 49,5
Monday, 3 November 2025 22:13 WIB

Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) terus mengalami kontraksi pada bulan Oktober, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI)...