Pasangan USD/CHF berupaya pulih dari kerugian terkini yang tercatat di sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 0,8160 selama jam perdagangan Asia hari Kamis (17/4). Namun, pasangan ini tetap dekat dengan angka 0,8099”level terendah sejak September 2011, yang dicapai pada 11 April.

Dolar AS (USD) terus menghadapi hambatan karena ketidakpastian investor berlanjut karena sifat perdagangan dan kebijakan ekonomi AS yang tidak dapat diprediksi. Sebaliknya, Franc Swiss (CHF) didukung oleh arus masuk safe haven, yang selanjutnya menekan pasangan USD/CHF.

Ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump meluncurkan penyelidikan terhadap potensi tarif pada mineral utama, yang memperluas sengketa perdagangan dengan Tiongkok. Penyelidikan tersebut mencakup sektor-sektor penting seperti tembaga, farmasi, kayu, dan semikonduktor, yang menggarisbawahi kekhawatiran atas terbatasnya produksi domestik AS dalam industri-industri ini.

Meskipun Dolar melemah secara luas, Indeks Dolar AS (DXY) sedikit menguat, diperdagangkan mendekati 99,60, didukung oleh data belanja konsumen yang kuat. Penjualan Ritel AS melonjak 1,4% pada bulan Maret, mengalahkan kenaikan 0,2% pada bulan Februari dan ekspektasi pasar terhadap kenaikan 1,3%, data menunjukkan pada hari Rabu. Para pedagang sekarang mengalihkan fokus mereka ke rilis data AS yang akan datang, termasuk Izin Bangunan, Pembangunan Perumahan, Indeks Manufaktur Philly Fed, dan Klaim Pengangguran Awal mingguan.

Sejak pengumuman tarif pada tanggal 2 April, Franc Swiss (CHF) telah terapresiasi lebih dari 7%, muncul sebagai salah satu mata uang utama terkuat. Investor semakin beralih ke Franc sebagai aset safe haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan sinyal kebijakan yang tidak menentu dari AS.

Sementara itu, apresiasi tajam CHF telah memicu tekanan deflasi di Swiss, yang mendorong spekulasi bahwa Bank Nasional Swiss (SNB) mungkin meninjau kembali gagasan untuk memperkenalkan kembali suku bunga negatif. Meskipun SNB memiliki sejarah campur tangan untuk mengekang kekuatan Franc, kini ia bertindak lebih hati-hati untuk menghindari kritik dari Washington.(Newsmaker23)

Sumber: FXstreet