Surplus neraca berjalan Jepang meningkat menjadi JPY 1.077,3 miliar pada Desember 2024 dari JPY 914,5 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya, lebih rendah dari estimasi pasar sebesar JPY 1.362 miliar. Namun, ini merupakan bulan ke-23 berturut-turut surplus dalam neraca berjalan, karena defisit neraca jasa menurun tajam menjadi hanya JPY 0,21 miliar dari JPY 266,3 miliar pada tahun sebelumnya. Selain itu, kesenjangan pendapatan sekunder sedikit menyempit menjadi JPY 240,1 miliar dari JPY 251,5 miliar. Pada saat yang sama, surplus pendapatan primer turun menjadi JPY 1.275,5 miliar dari JPY 1.308,6 miliar pada tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, surplus akun barang anjlok menjadi JPY 0,62 miliar dari JPY 123,7 miliar, karena ekspor (-0,9%) turun jauh lebih tajam daripada impor (-0,3%)
Pertumbuhan pinjaman Jepang pada Januari 2025 tetap tidak berubah pada 3% tahun-ke-tahun, sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang terlihat pada Desember, yang direvisi turun dari 3,1%. Angka terbaru juga jauh dari ekspektasi pasar, yang telah memperkirakan peningkatan sebesar 3,1%. Hingga Januari, total nilai pinjaman yang beredar di seluruh bank utama, regional, dan "shinkin" negara tersebut berjumlah 635,7 triliun yen. Bank-bank besar dan regional merupakan pendorong utama di balik pertumbuhan ini. Nilai pinjaman untuk bank-bank besar naik sebesar 2,7%, sementara bank-bank regional mengalami peningkatan yang sedikit lebih tinggi sebesar 3,8%. Sebaliknya, bank-bank "shinkin" mengalami kenaikan yang lebih kecil sebesar 0,9%.(cay) Newsmaker23
Sumber: Trading Economi
S&P 500 melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Rabu (10/9) setelah data harga grosir turun secara tak terduga. Hal ini merupakan perkembangan yang menggembirakan bagi investor yang menginginka...
Saham-saham Eropa dibuka lebih tinggi seiring masuknya sedikit ketenangan politik ke pasar. Indeks Stoxx 600 naik 0,6% dalam tiga sesi beruntun kenaikan. Sektor ritel memimpin reli setelah saham Indi...
Pasar Asia-Pasifik dibuka sebagian besar lebih tinggi pada Rabu(10/9), menjelang rilis data inflasi Agustus dari China. Menurut survei Reuters, indeks harga konsumen (CPI) Agustus diperkirakan turun 0...
Saham AS sedikit menguat pada hari Selasa (9/9), dengan tiga indeks utama menguat sekitar 0,1%, karena investor terus berspekulasi pada penurunan suku bunga Federal Reserve minggu depan. Pasar juga m...
Saham-saham Eropa kembali menguat pada Selasa(9/9), memperpanjang kenaikan ke sesi kedua. Indeks STOXX 50 naik 0,2%, sementara STOXX 600 menguat 0,5%. Investor mencerna serangkaian kabar korporasi ba...
S&P 500 melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Rabu (10/9) setelah data harga grosir turun secara tak terduga. Hal ini merupakan perkembangan yang menggembirakan bagi investor yang menginginkan penurunan suku bunga Federal Reserve minggu...
Emas melonjak mendekati rekor tertinggi $3.650 per ons pada hari Rabu(10/9) setelah penurunan tak terduga dalam harga produsen AS memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Baik...
Harga minyak naik untuk sesi ketiga berturut-turut karena investor mempertimbangkan ancaman tarif terbaru Presiden Donald Trump terhadap pembeli minyak mentah Rusia, dampak dari serangan Israel di Doha, dan prospek penurunan suku bunga AS. Brent...
Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) akan menerbitkan revisi acuan awal tahun 2025 untuk Data Survei Perusahaan pada hari Selasa, 9...
Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv sebagai bagian dari serangan semalam, kata Kementerian Energi Ukraina...
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa (9/9) bahwa estimasi awal revisi patokan nasional Statistik Ketenagakerjaan Saat Ini...
Saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin, sementara saham Prancis juga menguat karena investor tetap tenang menjelang mosi tidak percaya yang...