Friday, 18 July 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump Mempertimbangkan Tarif 10% Untuk Tiongkok Dimulai Paling Cepat Tanggal 1 Februari
Wednesday, 22 January 2025 14:07 WIB | GLOBAL ECONOMIC |ECONOMIC

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa timnya sedang membahas tarif 10% untuk Tiongkok dan bahwa bea masuk tersebut dapat mulai berlaku paling cepat pada tanggal 1 Februari. "Kita berbicara tentang tarif 10% untuk Tiongkok berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada," kata presiden, berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa malam. "Mungkin tanggal 1 Februari adalah tanggal yang kita lihat," tambahnya. Fentanil, opioid sintetis, adalah obat adiktif yang telah menyebabkan puluhan ribu kematian akibat overdosis setiap tahun di AS. Mengurangi pasokan obat terlarang, yang prekursornya sebagian besar diproduksi di Tiongkok dan Meksiko, telah menjadi area di mana Washington dan Beijing telah sepakat untuk bekerja sama.

Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping melalui telepon tentang fentanil dan perdagangan. Pernyataan pihak Tiongkok mengatakan Xi menyerukan kerja sama dan menyatakan hubungan ekonomi kedua negara saling menguntungkan. "Tidak ada pemenang" dalam perang dagang, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, mengatakan kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada hari Selasa, menurut terjemahan resmi. Ia menyerukan upaya internasional untuk mendukung "globalisasi ekonomi" dan "mendistribusikannya dengan lebih baik."

Yuan Tiongkok di luar negeri awalnya menguat, sebelum melemah hingga diperdagangkan pada 7,2796 terhadap dolar AS. Media pemerintah dan keuangan utama Tiongkok tidak menyebutkan tarif yang diusulkan Tiongkok, sementara menyoroti berita utama Trump lainnya seperti peringatannya tentang bea masuk di Uni Eropa.

AS adalah mitra dagang terbesar Tiongkok berdasarkan satu negara. Impor Tiongkok dari AS turun 0,1% dalam dolar tahun lalu, sementara ekspor tumbuh 4,9%, menurut data resmi yang diakses melalui Wind Information. Data tersebut menunjukkan surplus perdagangan Tiongkok dengan AS pada tahun 2024 adalah $361 juta, lebih tinggi dari $316,9 juta yang dilaporkan pada tahun 2020, tahun terakhir masa jabatan pertama Trump. Saat itu, Gedung Putih telah menaikkan tarif atas barang-barang Tiongkok dalam upaya untuk meningkatkan impor barang-barang AS di negara tersebut, dan mengatasi kekhawatiran lama para pebisnis AS di Tiongkok. Beijing telah membalasnya dengan bea masuknya sendiri.(AL)

Sumber: CNBC

RELATED NEWS
Trump Umumkan Tarif Standar untuk 150+ Negara Lewat Surat Formal...
Thursday, 17 July 2025 07:41 WIB

Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berencana untuk mengirimkan satu surat kepada lebih dari 150 negara yang menguraikan tarif yang akan mereka hadapi, dengan mengatakan, "Semuany...

The Fed Bersabar, Penurunan Suku Bunga Masih Jauh...
Wednesday, 16 July 2025 07:43 WIB

Bank sentral AS kemungkinan perlu mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk sementara waktu guna memastikan inflasi tetap rendah di tengah tekanan kenaikan tarif pemerintahan Trump, ujar Presiden B...

Negara Kecil Kena Getah! Trump Siap Libas Tarif 10% Lebih...
Wednesday, 16 July 2025 07:15 WIB

Presiden AS Donald Trump berencana untuk mengenakan tarif lebih dari 10% pada negara-negara kecil, termasuk negara-negara di Afrika dan Karibia, sebagaimana dilaporkan Associated Press. "Kami mungkin...

Tarif Ekstra 100%? Trump Siap Berlakukan untuk Impor Rusia...
Tuesday, 15 July 2025 08:11 WIB

Presiden Donald Trump memperingatkan pada hari Senin bahwa ia akan mengenakan tarif sekunder sebesar 100% terhadap Rusia jika kesepakatan damai dengan Ukraina tidak tercapai dalam 50 hari. "Kami akan ...

UE Tunda Tarif Balasan, Trump Guncang Ekonomi dengan Ancaman 30%...
Monday, 14 July 2025 07:23 WIB

Uni Eropa mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan memperpanjang penangguhan tindakan balasan terhadap tarif AS hingga awal Agustus, dengan tujuan mencapai penyelesaian melalui negosiasi. Hal i...

LATEST NEWS
Emas Naik di Tengah Dolar Tertekan

Emas diperdagangkan lebih tinggi pada Jumat pagi karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah melemah. Emas untuk pengiriman Agustus terakhir tercatat naik US$17,80 menjadi US$3.363,10 per ons. Harga logam mulia ini diperdagangkan dalam...

The Fed Harus Bertindak! Waller Soroti Pelemahan Tenaga Kerja Swasta

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan kekhawatiran tentang perekrutan di sektor swasta telah mendorong seruannya agar bank sentral memangkas suku bunga bulan ini. "Sektor swasta tidak berkinerja sebaik yang dipikirkan semua orang,"...

Powell Angkat Bicara! Begini Responsnya Terhadap Kritik Gedung Putih

Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam suratnya pada hari Kamis membantah kritik yang dilontarkan kepada bank sentral oleh seorang pejabat tinggi Gedung Putih terkait proyek renovasi senilai $2,5 miliar. "Kami menganggap serius tanggung jawab...

POPULAR NEWS
CPI AS naik pada bulan Juni seiring dimulainya penerapan tarif
Wednesday, 16 July 2025 01:35 WIB

Harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lima bulan terakhir pada bulan Juni di tengah kenaikan biaya beberapa barang, menunjukkan bahwa tarif...

Saham Eropa Ditutup Melemah
Wednesday, 16 July 2025 01:49 WIB

Saham-saham Eropa menghapus kenaikan awal dan ditutup sebagian besar melemah pada hari Selasa karena pasar terus menilai bagaimana potensi tarif...

The Fed Bersabar, Penurunan Suku Bunga Masih Jauh
Wednesday, 16 July 2025 07:43 WIB

Bank sentral AS kemungkinan perlu mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk sementara waktu guna memastikan inflasi tetap rendah di tengah...

Investor mencari perlindungan dari risiko pemecatan Ketua Fed
Tuesday, 15 July 2025 23:28 WIB

Seruan Presiden Donald Trump yang kembali meminta pengunduran diri Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah mendorong investor untuk melindungi...