Wednesday, 10 September 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump Tekan Rusia: Kesepakatan Ukraina atau Tarif 100% Menanti
Tuesday, 15 July 2025 01:43 WIB | ECONOMY |AmerikaRusia

Presiden Donald Trump pada hari Senin mengancam akan mengenakan "tarif sekunder" pada mitra dagang Rusia "sekitar 100%" jika Presiden Vladimir Putin tidak menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina dalam 50 hari.

"Kami sangat, sangat tidak puas dengan mereka, dan kami akan menerapkan tarif yang sangat ketat, jika tidak ada kesepakatan dalam 50 hari, tarif sekitar 100%, mereka menyebutnya tarif sekunder," kata Trump dari Gedung Putih saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.

Presiden mengatakan bahwa ia "kecewa" dengan Putin, karena ia mengira mereka sudah mencapai kesepakatan beberapa bulan yang lalu.

Jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai pada bulan September, kata Trump, "kami akan menerapkan tarif sekunder."

Trump juga mengumumkan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan "peralatan militer senilai miliaran dolar" yang dibeli dari perusahaan-perusahaan Amerika, dibayar oleh negara-negara Eropa, dan dikirimkan kepada sekutu NATO untuk kemudian dikirim ke Ukraina.

Pengumuman Trump ini, ditambah dengan ancaman tarif sekunder terhadap Rusia, menandai pergeseran dukungan presiden terhadap Ukraina, dan menggarisbawahi rasa frustrasinya yang semakin besar terhadap pemimpin Rusia tersebut.

Tarif sekunder Trump akan mengenakan pungutan kepada negara dan entitas yang membeli ekspor Rusia.

Tarif ini dapat berdampak sangat besar pada negara-negara yang bergantung pada bahan bakar fosil Rusia sebagai bagian dari rencana energi mereka, seperti Tiongkok, India, Brasil, dan Turki.

Ini bukan pertama kalinya Trump mengancam akan mengenakan "tarif sekunder" kepada Rusia atas perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina.

Ini juga bukan pertama kalinya Trump mengeluarkan peringatan semacam itu terhadap musuh.

Pada bulan Maret, Trump mengatakan bahwa negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela akan dikenakan pungutan sebesar 25%, dan pada bulan Mei ia mengancam akan mengenakan pungutan serupa kepada negara-negara yang mengimpor minyak Iran.

"Tarif sekunder" terhadap Venezuela telah menekan Tiongkok dengan sangat keras sebagai importir minyak Venezuela terbesar.

Namun, komentar Trump pada hari Senin meningkatkan ancamannya terhadap Rusia dengan batas waktu di bulan September.

Pada bulan Maret, Trump mengatakan bahwa, "Jika Rusia dan saya tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina... dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia.

Pada hari Senin, belum jelas produk apa yang akan terdampak oleh ancaman tarif sekunder terbaru Trump.(Cay)

Sumber: CNBC

RELATED NEWS
Revisi Data NFP Tahunan Tunjukkan Pelemahan Ketenagakerjaan AS...
Tuesday, 9 September 2025 21:13 WIB

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa (9/9) bahwa estimasi awal revisi patokan nasional Statistik Ketenagakerjaan Saat Ini (CES) terhadap total ketenagakerjaan Nonpertanian untuk ...

RUU Tarif Trump Bisa Capai $1 Triliun, Debat Memanas di MA...
Tuesday, 9 September 2025 05:05 WIB

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumpulkan puluhan miliar dolar dari "tarif timbal balik" Presiden Donald Trump. Namun, uang tersebut dan lebih banyak lagi kemungkinan akan dikembalikan jika Mahka...

Putin mengatakan pasukan asing di Ukraina akan menjadi target yang sah...
Saturday, 6 September 2025 01:10 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Jumat bahwa ribuan pasukan asing dapat dikerahkan ke negaranya dengan jaminan keamanan pascaperang, tetapi pemimpin Rusia Vladimir Putin menga...

AS Tambah 22.000 Lapangan Kerja di Bulan Agustus...
Friday, 5 September 2025 20:07 WIB

Perekonomian AS menambah lapangan kerja lebih sedikit dari yang diantisipasi pada bulan Agustus, yang kemungkinan memperkuat argumen bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebi...

Trump Tekan Para Pemimpin Eropa Terkait Pembelian Minyak Rusia...
Friday, 5 September 2025 03:44 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para pemimpin Eropa pada hari Kamis bahwa Eropa harus berhenti membeli minyak Rusia yang menurutnya membantu Moskow mendanai perangnya melawan Ukraina, kata ...

LATEST NEWS
Pasar Optimis, Poundsterling Ikut Menguat

Poundsterling (GBP) diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya, kecuali mata uang antipodean, pada hari Rabu. Mata uang Inggris ini menunjukkan penguatan karena sentimen pasar tetap optimis di tengah ekspektasi kuat bahwa Federal...

Saham Eropa Naik Lagi

Saham-saham Eropa dibuka lebih tinggi seiring masuknya sedikit ketenangan politik ke pasar. Indeks Stoxx 600 naik 0,6% dalam tiga sesi beruntun kenaikan. Sektor ritel memimpin reli setelah saham Inditex melonjak, usai pemilik merek Zara itu...

Ekspektasi Rate Cut The Fed Angkat Nikkei

Saham Jepang naik pada hari Rabu(10/9), mengikuti penguatan Wall Street, karena para pedagang bertaruh bahwa melemahnya pasar tenaga kerja AS akan mendorong Federal Reserve memangkas suku bunga minggu depan. Indeks Nikkei 225 naik 0,87%, atau...

POPULAR NEWS
Revisi NFP Jadi Sinyal Rate Cut 50 bps?
Tuesday, 9 September 2025 04:05 WIB

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) akan menerbitkan revisi acuan awal tahun 2025 untuk Data Survei Perusahaan pada hari Selasa, 9...

Serangan Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina
Monday, 8 September 2025 17:12 WIB

Pasukan Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik termal di wilayah Kyiv sebagai bagian dari serangan semalam, kata Kementerian Energi Ukraina...

Saham Eropa ditutup menguat di tengah sorotan terhadap mosi tidak percaya Prancis
Tuesday, 9 September 2025 01:52 WIB

Saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin, sementara saham Prancis juga menguat karena investor tetap tenang menjelang mosi tidak percaya yang...

Wall Street Menguat Jelang Data Inflasi
Tuesday, 9 September 2025 03:36 WIB

Wall Street mengawali pekan ini dengan penguatan pada hari Senin karena investor bersiap menghadapi pekan yang sarat data, termasuk dua laporan...