Sebuah pengadilan banding Brasil sedang mengevaluasi vonis bersalah korupsi yang dijatuhkan kepada mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, kasus yang dapat menentukan apakah dia dapat mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada akhir tahun ini.
Polisi mengepung lokasi gedung pengadilan itu, Rabu (24/1), dan beberapa helikopter terbang di atasnya. Lula dinyatakan bersalah Juli lalu dan dijatuhi hukuman sembilan setengah tahun penjara karena pencucian uang dan korupsi.
Mantan presiden itu, beserta istri dan beberapa orang lainnya, dituduh menerima perlakuan khusus dan menguntungkan dari sebuah perusahaan konstruksi yang membangun perumahan tepi pantai. Lula diduga memiliki rumah di sana, sementara perusahaan tersebut terkait skandal suap yang melibatkan perusahaan minyak milik negara, Petrobras.
Lula membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia tidak pernah memiliki rumah di sana.
Sumber: voaindonesia
Andrew McCabe, pejabat FBI No. 2 yang secara umum dikritik Presiden Donald Trump atas dugaan bias politik, mundur dari biro tersebut hari Senin waktu AS, beberapa minggu sebelum masa pensiunnya, kata ...
Korea Utara dan Selatan melaporkan wabah flu burung, kurang dari dua minggu sebelum ribuan pengunjung dari seluruh dunia berdatangan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 di Korea S...
Kamprad, miliarder Swedia yang mendirikan Ikea saat berusia 17 tahun dan membangunnya menjadi salah satu peritel furnitur terbesar di dunia, meninggal pada hari Minggu di usia 91. Kamprad memulai Ike...
Dua belas atlit hoki es Korea Utara menyeberangi perbatasan untuk bergabung dengan sejawat mereka di Korea Selatan dan membentuk tim Olimpiade Korea Bersatu pertama sejak kedua negara terpisah akibat ...
Nikkei Indeks utama Nikkei di Tokyo mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari tiga tahun pada hari Jumat (19/4), menyusul laporan bahwa Israel melakukan serangan terhadap Iran dan setelah saham teknologi AS jatuh. Indeks acuan Nikkei 225...
Indeks Nasdaq Composite turun untuk sesi keenam berturut-turut pada hari Jumat (19/4), mencatat penurunan beruntun terpanjang dalam lebih dari setahun. Tren penurunan terjadi ketika saham Nvidia melemah, menambah kesengsaraan pasar baru-baru ini...
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih tinggi pada hari Jumat (19/4) karena premi risiko geopolitik meningkat setelah Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran, namun hanya menimbulkan sedikit kerusakan. Minyak mentah...
Nikkei Saham-saham Jepang melemah, menandai penurunan terbesar dalam tiga hari sejak bulan Oktober, karena investor terus mewaspadai risiko...
S&P 500 turun untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Rabu (17/4), karena Nvidia dan perusahaan teknologi lainnya yang sedang kesulitan...
Saham-saham AS naik pada Rabu (17/4) setelah S&P 500 mencatat kerugian hari ketiga secara beruntun, seiring meningkatnya musim laporan...
S&P 500 menguat pada hari Kamis (18/4) karena Wall Street berusaha memulihkan pijakannya di tengah penurunan beruntun indeks acuan. Investor...