Perak (XAG/USD) melemah pada hari Rabu (07/4) selama jam perdagangan Asia, berkisar di sekitar $33,00 per troy ons setelah dua hari berturut-turut naik. Penurunan terjadi karena permintaan safe haven melemah menyusul berita bahwa pejabat AS dan Tiongkok akan bertemu minggu ini untuk membahas perdagangan, meningkatkan harapan de-eskalasi.
Dalam perkembangan penting, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer dijadwalkan bertemu Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di Jenewa selama akhir pekan. Ini menandai dialog tingkat tinggi pertama sejak AS memberlakukan tarif yang memicu konflik perdagangan global. Kementerian Perdagangan Tiongkok mengonfirmasi kesediaan Beijing untuk terlibat, dengan mempertimbangkan proposal AS, sentimen global, dan kepentingan domestik.
Dolar AS yang lebih kuat juga membebani Perak berdenominasi dolar, karena investor semakin berhati-hati menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve (Fed) di sesi Amerika Utara nanti. Greenback yang lebih kuat mengurangi daya tarik Perak bagi pemegang mata uang lainnya.
Kenaikan Perak sebelumnya didorong oleh reaksi investor terhadap pernyataan perdagangan terbaru Presiden Donald Trump. Sementara ia mengesampingkan pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini, ia mengisyaratkan kemungkinan pencabutan tarif 145% atas barang-barang Tiongkok. Namun, pengumumannya tentang tarif baru 100% atas film asing dan kemungkinan pungutan atas obat-obatan telah menambah ketidakpastian pasar.
Federal Reserve secara luas diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah, dengan pasar memantau dengan cermat komentar Ketua Jerome Powell di tengah volatilitas terkait perdagangan yang sedang berlangsung dan tekanan dari Presiden Trump untuk memangkas suku bunga.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet
Harga perak (XAG/USD) tergelincir pada perdagangan Senin (11/8) di sesi Asia, mengakhiri tren kenaikan enam hari berturut-turut. Logam putih ini diperdagangkan di dekat $38,10 per ons, ditekan oleh pe...
Perak (XAG/USD) diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat(8/8) dan dalam jalur untuk rally mingguan sebesar 3,5% dari level terendah $31,20, namun logam mulia ini kesulitan menembus level atas di ki...
Perak diperdagangkan di atas $38 per ons pada hari Jumat (08/8) dan diperkirakan akan naik sekitar 3% minggu ini, karena ekspektasi penurunan suku bunga AS dan ketidakpastian tarif baru mendorong perm...
Harga perak naik di atas $38 per ons pada hari Kamis (07/08), mencapai level tertingginya dalam lebih dari seminggu karena ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve meningkat di tengah tanda-tan...
Harga perak (XAG/USD) tetap stabil setelah mencatat kenaikan dalam tiga sesi berturut-turut sebelumnya, diperdagangkan di sekitar $37,80 per troy ons selama sesi Asia pada hari Rabu (06/8). Analisis t...
Presiden AS Donald Trump menghindari pertanyaan pada hari Senin tentang apakah ia akan memperpanjang batas waktu 12 Agustus untuk tarif AS yang lebih tinggi atas barang-barang Tiongkok. Ia mengatakan, "kita lihat saja apa yang terjadi," seraya...
Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Senin malam (11/8) menyatakan tekad untuk "membebaskan" Washington D.C. dari kejahatan, kekerasan, dan masalah sosial yang menurutnya sudah terlalu lama dibiarkan. Trump mengatakan akan mengerahkan...
Emas (XAU/USD) memulai pekan ini dengan pelemahan, diperdagangkan dengan nada negatif pada hari Senin karena menurunnya permintaan safe haven dan membaiknya selera risiko membebani logam mulia. Harapan akan kemajuan dalam upaya diplomatik untuk...
Saham AS ditutup menguat pada hari Jumat, dengan S&P 500 naik 0,8%, dan Nasdaq naik hampir 1%, sementara Dow Jones menguat 206 poin. Saham...
AS dan Rusia bertujuan untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan perang di Ukraina yang akan mengunci pendudukan Moskow atas wilayah yang direbut...
Presiden AS Donald Trump pada hari Senin(11/8) mengatakan dia berharap China "segera melipatgandakan empat kali lipat" pesanan kedelai dari petani...
Dari McDonald's dan Coca-Cola hingga Amazon dan Apple, perusahaan multinasional asal AS menghadapi seruan boikot di India karena eksekutif bisnis...